Korban pasca aksi demo mahasiswa yang berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Provinsi Sumsel pada Selasa (24/9) lalu, hingga kini tercatat sebanyak 62 orang. Ini disampaikan Koordinator Aksi Aliansi Sumsel Melawan, Radian Ramadhani di Palembang, Jumat (27/9).
“Terdata ada 62 Korban dari massa aksi beberapa hari lalu di Palembang. Mereka terdata di beberapa rumah sakit seperti RS Chatitas, RS AK Gani, Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, RS Muhammadiyah, RS Siloam, RS Siti Khadijah, RS Pelabuhan,” ujar dia dalam keterangan rilis.
Menurut dia, dalam aksi mahasiswa beberapa hari lalu tapi tidak ada korban yang meninggal baik ketika aksi maupun sesudah aksi. Dia menyebur, data korban sedang dihimpun dari semua rumah sakit rujukan, karena harus sesuai prosedur rumah sakit jadi memakan waktu yang cukup lama. “Tapi jumlah korban tersebut sudah terkonfirmasi dan tervalidasi dari rumah sakit rujukan pada malam hari (24 September 2019) pascaaksi,” kata dia.
Pihaknya pun sangat menyayangkan tindakan represifitas aparat yang menimbulkan banyak korban. “Kita sudah koordinasi dengan Walhi dan LBH untuk mengadvokasikan pelanggara HAM yang terjadi pada penangganan massa aksi oleh aparat pada 24 September 2019,” tambahnya.
Aliansi Sumsel Melawan juga menegaskan dengan sangat tegas dan menyatakan tidak ada yang menunggangi pihaknya. “Benar ada yang menunggangi yaitu ditunggangi kepentingan Rakyat Indonesia,” pungkasnya.