Menu

Mode Gelap

News

Ragam JKPI: Bogor Tampilkan Kesenian Tunggul Kawung

badge-check


					Ragam JKPI: Bogor Tampilkan Kesenian Tunggul Kawung Perbesar

Rakernas JKPI ke-IX di Palembang menampilkan banyak rangkaian acara. Salah satunya menampilkan pentas seni dan budaya dari setiap daerah di Indonesia.

Acara hari kedua sejak pukul 08.00 WIB, Kamis (3/11/2022) diisi dengan pentas seni dari berbagai daerah, salah satunya dari daerah Bogor, Jawa Barat.

Tarian tradisional yang dibawakan saat pentas itu memiliki arti tersendiri.

“Tema yang diangkat adalah kesenian khas Bogor, namanya Tunggul Kawung yang artinya bongkahan pohon aren. Dan itu sebenarnya arti dari nama Bogor itu sendiri. kenapa? Karena itu sebuah kekuatan walaupun berbentuk tunggul dia masih punya pamor, masih punya manfaat dan kekuatan,” ujar Ade Suarsa, Pimpinan Seni dari Sanggar Edas, Deligasi Kota Bogor, Kamis (3/11/2022).

Ade menjelaskan, jika nama tersebut juga sebagai bentuk pertanda untuk perempuan, bahwa perempuan juga memiliki hak dalam segi apa pun.

“Ini mengusung kepada perempuan, bahwa perempuan juga kita angkat dan punya hak serta memimpin negara menjadi negara yang maju,” jelasnya.

Selain itu, ada beberapa permainan yang dibawakan dan dikemas dalam bentuk tarian.

“Tadi semua dikemas dalam satu tarian ya, ada bebalonan, pepesingan, kalongking, bakiak panjang, seret upih, panco dengkul. Dan juga untuk musik tradisonal yang dimainkan itu ada kecapi, gendang, gemyung, suling, genjring,” lanjutnya.

Lebih lanjut dirinya membeberkan, jika ada 22 orang yang tampil menampilkan kesenian dari Bogor tersebut.

“Ada dua format di panggung dan karnaval semua dari kesenian, ada 22 orang yang tampil mereka ada yang masih sekolah dan juga kuliah. Nah tarian khas kota bogor ini sering dibawakan di acara-acara besar. Kalau di Indonesia sudah sampai Bali dan baru ini tampil di Palembang. Bahkan juga pernah ke luar negeri seperti Italia, Jepang, Malaysia, dan selalu bawa pentas kesenian bogor ini,” bebernya.

Ade mengaku, jika kesenian dari Bogor ternyata memiliki kesamaan dengan yang seni yang ada di Kota Palembang. Salah satunya permainan seret upih, yakni permainan dengan menggunakan pelepah daun enau atau aren.

“Permainan itu banyak yang sama dengan wilayah lainnya, Palembang dan Bogor memiliki kemiripan tapi tetap dengan kearifan lokal masing-masing. Dan setiap permainan tradisionalnya memiliki filosofi yang sama-sama menggambarkan kebersamaan,” terangnya.

Dirinya mengungkapkan, jika datang ke Palembang merupakan kali pertama bagi dirinya dan juga menambah wawasan terkait budaya yang ada di Palembang.

“Ini kali pertama datang, karena acara ini ya. Jadi dapat wawasan bahwa budaya seni di Palembang itu luar biasa, di sini juga jadi bisa saling sharing kesenian tradisional. Kan Bogor dan Palembang sama-sama kota tua dan memiliki seni tradisi yang tua yang harus dikembangkan,” tandasnya.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Laksanakan Ibadah Umrah di Sela Kunjungan Kenegaraan ke Arab Saudi

3 Juli 2025 - 21:09 WIB

250 Peserta Ikuti Sosialisasi DWP Sumsel, Bahas Harta Gono-Gini dan Hak Waris Perempuan

3 Juli 2025 - 20:38 WIB

Gubernur Sumsel Herman Deru Minta Alumni Lemhannas Ikut Bantu Rakyat Lewat Gagasan dan Aksi

3 Juli 2025 - 15:38 WIB

Herman Deru: Retret Laskar Pandu Satria Adalah Investasi Karakter Pelajar Sumsel

2 Juli 2025 - 21:07 WIB

Gubernur Herman Deru: Pendidikan Karakter Kunci Menuju Indonesia Emas 2045″

2 Juli 2025 - 20:08 WIB

Trending di News