PALEMBANG – Seorang pria bernama Suharman (41) diduga menjadi korban pengeroyokan di Desa Embacang, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Selasa (4/11/2025).
Akibat insiden tersebut, Suharman mengalami luka serius dan resmi melaporkan salah satu Kepala Desa (Kades) Embacang yang diduga menjadi otak pengeroyokan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel, Kamis (20/11/2025).
Laporan korban telah diterima dengan nomor STTLP/B/1592/XI/2025/SPKT/Polda Sumsel
Ditemui usai membuat laporan, Suharman menuturkan bahwa awalnya ia mendatangi rumah salah satu ketua RT di Desa Embacang. Tak lama setelah berada di sana, ketua RT disebutnya menerima telepon berulang dari kades setempat.
“Setelah menerima telepon itu, ia (kades) langsung mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepada saya. Bahkan salam saya tidak dijawab. Dalam telepon itu dia menyuruh saya datang ke desa, ‘kades sini kau, tinggal nyebrang mati kau kagek’,” ujar Suharman.
Setibanya di lokasi yang dimaksud, Suharman mengaku langsung dipegang oleh beberapa warga dan dipaksa mengakui sesuatu yang tidak ia lakukan.
“Mereka memaksa saya mengaku, mengancam akan membunuh saya. Mereka membawa saya dengan motor ke rumah kerabat, memukul, lalu menyeret saya kembali ke Desa Macang,” jelasnya.
Menurut korban, kades menuduh dirinya diam-diam merekam kegiatan musyawarah desa (musdes) tanpa izin. Tuduhan itu disebutnya menjadi pemicu pengeroyokan.
“Padahal HP saya lowbat dan ada di dalam tas. Saya baru pertama kali ke Desa Embacang,” tegasnya.
Akibat pengeroyokan tersebut, Suharman mengalami luka robek di kaki, memar di dada, serta benturan di kepala, hingga harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat sebelum Kapolsek setempat tiba di lokasi.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami laporan dan belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus.













