Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, telah menyiagakan tim satgas bencana di sejumlah jaringan irigasi di Sumsel yang menjadi kewenangan wilayah balai besar.
Kepala BBWSS VIII, Birendrajana mengungkapkan disiagakannya tim satgas ini untuk mengantisipasi terjadinya banjir di jaringan irigasi dibawah kewenangan BBWS, apalagi Provinsi Sumatera Selatan pada musim tahun ini diprediksi akan diterpa curah hujan lebih tinggi karena dampak fenomena La Nina.
“Satgas bencana sudah kita siagakan di lokasi jaringan irigasi, kami di balai juga siapkan tim sembari mengkoordinir rekan-rekan di daerah,” katanya, Minggu (22/11).
Ia menjelaskan, menyiagakan tim satgas, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah alat seperti pompa 16 liter perdetik 5 unit, pompa 30 liter per detik 10 unit, kawat bronjong, pompa bendung, pompa brimob, dan dua unit alat berat ekskavator.
“Balai besar sebagai jaringan tersier, harus menjaga aliran air ke sawah tetap terjaga,” tegas Birendrjana.
Menurutnya, rata-rata jaringan irigasi yang berada di bawah kewenangan Balai Besar berpotensi terkena bencana alam banjir. Namun, demikian kerusakan yang terjadi biasanya tidak sampai merusak infrastruktur jaringan irigasi.
“Semua jaringan irigasi kita berpotensi terkena banjir, seperti beberapa waktu lalu sampai ada satu rumah terseret banjir di Kelingi Tugu Mulyo,” tuturnya.
Untuk diketahui, BBWS Sumatera VIII mengelola 7 sistem jaringan irigasi di Bumi Sriwijaya seperti irigasi Lintang Kanan, Lintang Kiri, Komering, Air Lakitan, Kelingi Tugumulyo, Air Keruh serta Muara Riben.