Pemerintah kota Palembang kini mengevaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap pertama yang kini telah berakhir dan dilanjutkan dengan PSBB tahap dua.
Walikota Palembang Harnojoyo merincikan, selama PSBB tahap pertama pelanggaran paling banyak di dominasi dari hasil checkpoint derah perbatasan.
“Beberapa Check Poin di dalam kota, kemarin pelanggarannya memang kecil, bahkan sangat kecil. Hampir 99,7 persen masyarakat sudah patuh. Yang masih banyak ini yang di perbatasan, sehingga nanti di perbatasan akan kita optimalkan dan tidak kita kurangi,” ungkapnya.
Diakuinya, PSBB tahap pertama memang sifatnya memberikan pemahaman atau edukasi kepada masyarakat terkait dengan protokol Kesehatan. Namun pada tahap II ini pihaknya telah mempersiapkan 1.750 personel untuk pusat-pusat keramaian.
“Saat ini, PSBB tahap ke dua ini justru 1.750 personel nanti akan mendatangi pusat-pusat keramaian terkait sosialisasi ini supaya masyarakat memahami dan lebih patuh terkait dengan protokol kesehatan,” ucapnya.
Untuk PSBB tahap II ini pihaknya lebih menekankan masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19.
“Pada perinsipnya untuk teman-teman semua, bahwa protokol kesehatanlah yang kita utamakan,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan menejelaskan, melalui rapat PSBB tahap ke dua yang diadakan tersebut telah terungkap melalui hasil Surveyer, bahwa salah satu keberhasilan PSBB tahap pertama kota Palembang yaitu menurunya tingkat kontak terkonfirmasi positif.
“Dari 14 sebelum PSBB menjadi 6. Artinya, penyebaran ini ada penurunan bahkan sudah sangat minim dan ini Survei nya dari Fakultas Kedokteran, makanya saya mengapresiasi sekali kinerja gugus tugas kota Palembang, Pak Wali, Forkopimda dan seluruh jajaran,” ucap Gubernur