Urban ID - Sumatra Selatan (Sumsel) terus menggenjot peningkatan hasil produksi pangan dari sektor pertanian padi baik di lahan sawah irigasi teknis maupun sawah rawah atau lebak.
Hal ini dilakukan agar Sumsel tetap mempertahankan labelnya sebagai daerah surplus pangan sekaligus menjadi daerah lumbung pangan nasional.
“Dengan penerapan teknologi pertanian modern ditopang dengan ketersediaan pupuk, alsintan dan bibit unggul serta produktifitas petani yang mumpuni bisa membuat Sumsel sebagai daerah surplus pangan sekaligus lumbung pangan nasional,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru melakukan panen raya di lahan Penangkaran Benih Padi Kelompok Usaha bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama di Desa Sako, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Kamis, 5 Agustus 2021.
Deru menegaskan panen penangkaran benih di Banyuasin tersebut hasilnya bukan saja diperuntukkan hanya untuk disebar di wilayah sekitar melainkan juga akan disebar ke 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel.
Sebagai kelompok tani yang telah menjadi produsen benih bersertifikat, pihaknya mengharapkan agar penangkaran benih padi Benih Padi KUBA Maju Bersama di Desa Sako dapat menjadi contoh bagi daerah atau kelompok tani lainnya.
Maka dari itu dia juga mengharapkan benih yang telah dihasilkan dapat segera dipasarkan melalui E-Katalog benih.
“Artinya kita tidak ingin sembarangan meng E-Katalog benih ini karena terbuka di pasar global. Oleh karena itu benih ini harus konsisten makanya perlu juga peran dari semua pihak seperti Dinas Pertanian di tingkat Provinsi dan Kabupaten dan Kota serta para PPL dilapangan,” jelasnya.
Deru juga mengajak semua stakeholders yang terkait dengan urusan petanian untuk menyamakan persepsi dalam upaya peningkatan produksi pangan.
Sehingga Sumsel sebagai daerah penyangga pangan nasional terwujud dengan maksimal.
“Saya sudah beberapa kali melakukan panen di Banyuasin ini. Karena saya fokus dengan peningkatan produksi pangan Sumsel. Apalagi Banyuasin masuk empat besar sebagai daerah penghasil beras nasional. Makanya saya berikan reward berupa perbaikan infrastruktur jalan dan Alsintan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuasin, Askolani mengucapkan terima kasih pada Gubernur Sumsel atas dukungannya terhadap kemajuan sektor pertanian Banyuasin.
“Kita ucapkan terima kepada Gubernur Sumsel yang terus memberikan perhatiannya terhadap sektor pertanian di Banyausin,” ucapnya.
Menurutnya, penangkar benih ini menjadi salah satu strategi untuk mengembangkan pembibitan benih padi unggul.
“Panen hari ini dilahan seluas 20 hektar yang setiap hektarnya mampu menghasilkan gabah 7,3 ton perhektar. Kalau ini dimaksimalkan tentu Banyuasin dapat menjadi nomor satu di Indonesia. jadi tidak ada pilihan lagi maka harus kita maksimalkan,” tegasnya.
Askolani optimis Banyuasin kedepan akan mampu menjadi produsen benih padi unggul yang dapat memenuhi kebutuhan benih bagi petani di wilayah Sumsel.
Dilain pihak, Tukio perwakilan dari Kuba Maju Bersama juga menyampaikan ucapan terimakasihnya pada Gubernur Sumsel yang sudah berkenan melakukan panen raya.
“Alhamdulilah hari kita panen raya calon benih bersertifikat dengan luas lahan 20 hektar. Setelah panen ini kita langsung proses sertifikasi,” katanya.
Disamping itu, 20 hektar lahan yang akan dipanen ada juga panen benih penangkar wadaya dengan luas 90 hektar.
“Kelompok Kuba Maju Bersama dan Tunas Baru sudah ada sejak 1996, bahkan kita pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden RI yaitu Adikarya Pangan Nusantara di Istana Presiden,” terangnya.
Dalam panen kali ini, Herman Deru juga menyerahkan sejumlah bantuan Alsintan berupa traktor roda empat 10 unit, traktor roda dua 54 unit, Cultivator 12 unit dan pompa air 29 unit.