Gubernur Sumsel Herman Deru menilai peristiwa Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di lahan yang berada dua desa di Ogan Ilir atau di dekat tol Palembang – Indralaya (Palindra) terjadi karena adanya pantulan cahaya matahari ke kaca mobil yang terparkir di depan lahan yang kering.
“Jadi jangan terus berpikir ini terjadi karena kelalaian atau kesengajaan, misalkan gesekan ranting disana, gesek-gesek bisa hidup api,” kata Herman Deru, Selasa (25/6).
Herman Deru mengaku Karthula saat ini mengganggu penerbangan di bandara dan menganggu kesehatan bagi masyarakat yang menghirup asap Karthula. “Memang dampak dari Karthula cukup menggangu sekitarnya yang terkana asap tersebut,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan langkah untuk mencegah Karthula, seperti mengaktifkan dan produktifkan kembali lahan yang selama ini tidak produktif. “Ini salah satu langkah Sumsel dari sekian banyak dampak Karthula, “Ungkpnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyrakat (Kabid Humas) Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, lahan yang terbakar tersebut merupakan milik salah satu perusahaan.
Namun, Supriadi belum menyimpulkan apakah ada kolerasi kebakaran itu dengan perusahaan tersebut. “Kita belum sampaikan (kaitannya) karena masih dicek. Itu memang lahan perusahaan disamping tol Palindra,”kata Supriadi saat dikonfirmasi.