Calon petahana Bupati Musi Rawas, Hendra Gunawan diprediksi akan meraih kemenangan pada Pilkada yang akan berlangsung pada tahun 2020. hal itu dikarenakan elektabilitas dan popularitas yang bersangkutan lebih baik dibandingkan dengan kandidat lain.
“Secara konsisten, elektabilitas Hendra Gunawan menempati urutan teratas, baik pada pertanyaan terbuka, pertanyaan semi terbuka dan tertutup. Kuatnya tarikan elektoral H2G ini juga tercermin dari uji simulasi calon-calon bupati yang akan maju di pemilukada Kabupaten Musi Rawas,” kata Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Arianto, di Roca Coffee and Resto, Selasa (19/11) .
Dia menjelaskan, dilihat dari interval elektabilitas, jarak antar nama-nama calon lainnya cukup jauh, terpaut di angka 40 % lebih jaraknya dibandingkian calon-calon lainnya. Lebih lanjut, lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menjelaskan, pada pertanyaan terbuka, elektabilitas H2G (30,8 %), Ratna Mahmud Amin (3 %), Hj. Suwarti (1,9 %), Samsul Bahri (0,9 %), Firdaus Cik Olah (0,6 %), Rodi Wijaya (0,4 %), Alamsyah A Manan (0,2 %), Wahyu Sumadi (0,2 %), sementara massa yang belum menentukan pilihan (massa mengambang) 60 %.
Pada pertanyaan semi terbuka dengan mengajukan 19 nama calon bupati dan diluar nama calon bupati, H2G tetap berada diposisi teratas dengan elektabilitas 57,2 %, Ratna Mahmud Amin (7,9 %), Hj. Suwarti (5,9 %), Firdaus Cik Olah (3,7 %), Wahyu Sumadi (1,2 %), Samsul Bahri (1,1 %), Rodi Wijaya (1,1 %). Untuk calon-calon lainnya masih berada di bawah angka 1 % dan massa mengambang 19,8 %.
“Ketika disodorkan nama-nama calon yang akan maju di pemilukada mendatang dan diluar nama-nama yang disodorkan yang juga dipilih. Hasilnya jarak elektabilitas H2G dengan calon lainnya cukup jauh dan ini artinya secara statistik unggul signifikan,”katanya.
Demikian juga dengan uji simulasi calon, dari 19 nama-nama calon yang diajukan sampai dengan dua nama yang disimulasikan (head to head), H2G masih konsisten berada diposisi teratas dari calon lain. Tautan elektabilitas dengan calon lain masih cukup jauh.
Bahkan di uji simulasi tertutup, ketika H2G head to head dengan calon lain , elektabilitas H2G mencapai angka 66,7 %. Dari simulasi ini jelas terlihat, tingkat konsistensi pemilih terhadap H2G semakin mantab. Selain itu, modal awal yakni popularitas dan akseptabilitas H2G yang tinggi merupakan faktor penentu besarnya elektabilitas. H2G juga menempati posisi teratas dengan angka popularitas (tingkat kedikenalan) 98,9 % dan akseptabilitas (tingkat kesukaan) sebesar 99,8 %.
“Dengan popularitas dan akseptabilitas yang sangat baik, modal dasar H2G sudah ada dan angka tersebut sudah sangat baik. Artinya, popularitas dan akseptabilitas H2G berbanding lurus (linear) dan sudah tidak ada masalah lagi,” katanya.
Survei yang digelar LKPI dengan melibatkan surveyor yang semuanya mahasiswa dari Kota Palembang dengan mengambil sample 820 responden (82 desa/kelurahan) Survei digelar 5-15 Nopember 2019. Meode yang digunakan Multistage Random Sampling dengan marjin of error +/- 3,5 % dengan selang kepercayaan 95 %.