Palembang – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi berbagai inovasi pelayanan kependudukan yang muncul dari daerah-daerah di Sumsel.
Menurutnya, inovasi bukan sekadar perlombaan, melainkan kebutuhan untuk mendorong pelayanan publik yang cepat, tepat, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Pemberian Penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Disdukcapil se-Sumsel di Graha Bina Praja pada Kamis (11/12/2025).
Acara ini menjadi ajang pendorong kreativitas sekaligus evaluasi pelayanan kependudukan di tingkat kabupaten/kota.
Gubernur menekankan bahwa pelayanan jemput bola harus menjadi strategi prioritas Disdukcapil di daerah.
Dengan langsung turun ke masyarakat, pemerintah dapat memastikan layanan menjangkau mereka yang tinggal jauh dari pusat kota atau memiliki keterbatasan mobilitas.
Ia juga mengkritisi rendahnya kesadaran sebagian warga dalam mengurus KTP secara tepat waktu. Banyak penduduk baru mengurus KTP saat membutuhkan layanan tertentu.
Hal ini, menurutnya, berpotensi merusak akurasi data kependudukan yang menjadi basis seluruh perencanaan pemerintah.
Dalam kesempatan tersebut, Deru kembali menjelaskan bahwa data kependudukan memiliki peran yang sangat vital. Semua aspek perencanaan daerah, termasuk pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, hingga pelayanan kesehatan, sangat mengandalkan data penduduk yang valid.
Gubernur secara khusus meminta seluruh kepala daerah dan aparatur pemerintahan di desa maupun kelurahan agar menggalakkan sosialisasi administrasi kependudukan.
Bahkan, ia mengusulkan agar sosialisasi wajib KTP dilakukan melalui sekolah-sekolah tingkat menengah.
Ia menegaskan bahwa tanpa data yang akurat, kebijakan tidak akan berjalan optimal. “Akurasi data menentukan besaran intervensi kebijakan. Ini modal utama bagi pemimpin daerah,” jelasnya.
Selain memberikan pengarahan, acara tersebut juga menyertakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pemanfaatan data antara Bapenda Sumsel dan RSUD Siti Fatimah dengan Disdukcapil Provinsi Sumsel. Kerja sama ini diharapkan meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan lintas sektor.
Perencana Ahli Muda Setditjen Dukcapil, Zainudin, menegaskan bahwa inovasi yang layak mendapat penghargaan adalah inovasi yang bermanfaat, berkelanjutan, dan mudah direplikasi. Kriteria ini menjadi standar kualitas bagi seluruh Disdukcapil di daerah.
Dalam kompetisi tersebut, penghargaan Top 3 Inovasi Disdukcapil berhasil diraih oleh Kota Pagaralam, Kota Prabumulih, dan Kabupaten Lahat. Sementara Top 3 Inovator Disdukcapil diraih oleh Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kabupaten Muara Enim.
Mengakhiri acara, Gubernur Deru memberikan ucapan selamat dan mendorong daerah untuk tidak berhenti berinovasi. Ia berharap inovasi yang muncul dapat terus memperkuat pelayanan publik dan menjadikan Sumsel sebagai provinsi dengan sistem administrasi kependudukan terbaik di Indonesia.













