Palembang – Puluhan karyawan di Kompleks Rajawali Village menggelar aksi protes terhadap pengelola parkir yang dikelola oleh PT Kuala, Kamis (11/12/2025).
Aksi ini dipicu karena tarif parkir dinilai tidak masuk akal serta penerapan sistem baru yang dilakukan tanpa adanya sosialisasi kepada karyawan maupun pemilik setiap tenant.
Para karyawan mengeluhkan tarif parkir yang dianggap memberatkan baik bagi pekerja, pemilik tenant, maupun pengunjung. Akibatnya, jumlah pengunjung ke kawasan tersebut menurun drastis.
Salah satu karyawan Rajawali Village, Lilin, mengatakan bahwa pengelola parkir langsung beroperasi tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tarif yang diberlakukan juga dianggap tidak wajar.
“Sudah beberapa hari ini pengelola parkir beroperasi tanpa sosialisasi kepada kami. Tarifnya tidak masuk akal. Untuk mobil, jam pertama Rp 4 ribu dan jam berikutnya Rp 4 ribu lagi tanpa batas (flat). Untuk motor, jam pertama Rp 3 ribu lalu jam berikutnya Rp 2 ribu,” ujarnya.
Ia mencontohkan, bila karyawan parkir selama 10 jam, total biaya parkir motor bisa mencapai sekitar Rp 25 ribu per hari. Jika dikalikan 26 hari kerja, jumlahnya dinilai sangat merugikan karyawan.
“Ini berlaku untuk semua — karyawan, pemilik tenant, dan pengunjung. Kami sangat dirugikan,” jelasnya.
Lilin juga menambahkan bahwa sejak tarif baru diberlakukan, omzet tenant menurun hingga 75 persen. Pengunjung enggan masuk karena biaya parkir dianggap terlalu mahal.
“Bisa dilihat sendiri, area yang biasanya ramai sekarang seperti lapangan kosong. Pengunjung tidak ada, omzet kami turun sampai 75 persen,” tambahnya.
Dalam tuntutan aksi tersebut, para karyawan dan tenant meminta pihak pengelola memberikan sejumlah keringanan, di antaranya:
Free parkir untuk masing-masing tenant: dua mobil dan empat motor. Pembuatan kartu member bagi karyawan: Mobil: Rp 75 ribu per bulan, Motor: Rp 50 ribu per bulan, Tarif flat untuk pengunjung. Mobil: Rp 5 ribu Motor: Rp 3 ribu Khusus drop-off: gratis 15 menit Peningkatan fasilitas keamanan serta rambu-rambu parkir.
Sementara itu perwakilan dari pihak PT Kuala Andi Wijaya mengatakan, pihak telah menerima keluhan karyawan dan akan di laporkan semuanya ke atasan. Semua keluhan mereka kami terima dulu dan akan mencari solusinya bersama agar tidak ada yang dirugikan dalam hal ini.
“Keluhan mereka kita terima dan ditapung dan akan mencari solusinya bersama. Namun khusu hari ini baik kendaraan mobil dan sepeda motor free. Selanjutnya menunggu keputusan dari atasannya,” singkatnya













