Dalam rangka menjaga Kebhinekaan dan Tangkal Radikalisme, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menghadiri Simposium Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di Ballroom Hotel Daira, Kamis (10/10).
Menurutnya, simposium nasional HMI ini merupakan sebuah acara yang mengingatkan agar semua elemen mawas diri dan saling menghormati perbedaan terhadap keragaman bangsa Indonesia.
Pihaknya mengapresiasi HMI yang telah mengadakan acara ini karena adanya hal-hal positif yang akan didengar agar para pemuda-pemudi dapat berpikir secara kritis untuk menjaga keutuhan Republik Indonesia.
“Saya mengapresiasi khusus HMI yang telah menggagas acara ini bahwa acara yang luar biasa ini akan terdengar orang di luar sana yang sudaj membuktikan masih ada pemuda yg berpikir original atau secara kritis demi menjaga keutuhan negara kita,” ujarnya
Herman Deru menegaskan bahwa dalam era globalisasi seperti sekarang ini, segala kebudayaan bisa masuk dengan mudahnya. Hal tersebut membuat nasionalisme pemuda semakin terkikis. “Karena di era globalisasi seperti sekarang ini segala kebudayaan bisa masuk dengan mudahnya oleh karena itu perlu dilakukan pemahaman dan pengetahuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kepada pemuda dengan berbagai cara.”tegasnya
Pihaknya memastikan bahwa para mahasiswa di Sumsel ini merupakan pemuda yang paling paham akan permasalahan yang ada di pemerintah oleh sebab itu ia bersama Forkompinda sepakat akan diadakannya Kongres HMI tahun depan di Sumatera Selatan.
“HMI ini isinya pasti mahasiswa tentu bagian dari orang-oramg yang lahir dari unsur pemuda yang paling paham oleh sebab itu saya bersama Forkompinda sudah sepakat bahwa HMI akan menyelenggarakan kongres tahun depan di Selatan Selatan.” Tegasnya.
Terkait dengan akan diadaannya Kongres HMI Herman Deru memastikan akan mendukung sepenuhnya untuk diadakannya kongres HMI yang akan digelar pada 2020 mendatang. “Terkait dengan Kongres HMI nanti akan kita dukung secara penuh penyelenggraan,” tutupnya.
