PALEMBANG – Seorang ibu rumah tangga bernama Eva Indriyati (46), warga Jalan Dapaten Lama, Lorong Buntu, Kelurahan 29 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, resmi melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan ancaman melalui media sosial Facebook ke Polda Sumatera Selatan.
Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/1687/XI/2025/SPKT/POLDA SUMATERA SELATAN, dan dibuat pada Jumat (28/11/2025) pukul 16.41 WIB.
Dalam laporannya, Eva mengaku mendapatkan informasi dari rekannya bernama Umi pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 21.15 WIB.
Umi menghubunginya dan meminta Eva membuka Facebook karena namanya tengah menjadi perbincangan setelah diduga diposting oleh akun Facebook “Atik Glow”.
Menurut pelapor, akun tersebut mengunggah tulisan bernada penghinaan dan menjelekkan nama baiknya. Tidak hanya itu, Eva mengaku sebelumnya juga menerima ancaman melalui pesan suara (voice note) WhatsApp dari orang yang sama.
Akibat unggahan tersebut, Eva merasa dipermalukan dan mengalami tekanan psikologis, sehingga memilih membawa kasus ini ke pihak kepolisian. Barang bukti yang diserahkan berupa tangkapan layar (screenshot) unggahan akun Facebook tersebut.
Ketika diwawancarai pelapor mengaku, kalau dirinya diancam oleh terlapor kalau ketemu dirumah temanya akan di tinjuh oleh terlapor sambil di ancam kalau ketemu habis. Karena dirinya ada pinjaman kepada terlapor dan meminta agar utang di bayar, kemudian terlapor ini mengancam kalau tidak dibayar hutang bakalan memalukan dirinya.
“Dio itu ngancam aku melalui pesan voice note WhatsApp bayar utang kau, kalau Idak ku maluke. Terus sambil mengancam kalau Idak bayar awas kau ku gocoh dan bakal ku maluke kau,” cetus Eva saat ditanyai.
Eva juga menambahkan atas kejadian tersebut anaknya malu karena postingan oleh akun Anti Glow sudah di lihat teman – teman anak – anaknya di lingkungan rumahnya. Sehingga membuat dirinya bersama anaknya malu mendorong untuk melaporkan akun tersebut ke Polda Sumsel.
“Iyo anak aku ngomong kalau kawan -kawan nyo sudah jingok cak Mano ibu malu aku. Karena sudah kelewat aku membuat aku buat laporan ke SPKT Polda Sumsel,” tandasnya.
Polda Sumsel kini melakukan penyelidikan dan menelusuri identitas terlapor yang masih dalam proses lidik.
Kasus ini disangkakan melanggar UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 27A terkait penghinaan atau pencemaran nama baik di media elektronik.













