Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit yang Global di Sumsel

0

Urban ID - Pengembangan produk turunan kelapa sawit oleh Pondok Pesantren melalui UKMK berbasis sawit di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PEBS FEB UI).

Kepal Divisi Kemitraan UKMK BPDP KS Helmi Muhansyah menyebutkan BPDPKS sebagai BLU, selain melaksanakan kegiatan promosi juga mempunyai tugas untuk menjalankan kebijakan Pemerintah dalam program pengembangan sawit berkelanjutan melalui penghimpunan, pengembangan, dan penyaluran dana sawit yang terpadu dan tepat guna, secara profesional dan akuntabel, untuk kepentingan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kinerja BPDPKS didasarkan pada kemampuan menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana untuk memberikan dampak bagi peningkatan kinerja sektor sawit Indonesia, ” kata dia.

Helmi menuturkan seperti program Pengembangan Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah telah diluncurkan oleh Wakil Presiden RI dan Menteri Keuangan atas kerjasama antara BPDPKS dan PEBS FEB UI pada tanggal 1 Oktober 2020, dengan melibatkan Rektor Universitas Indonesia dan Gubernur dari 3 Provinsi, yaitu Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekebun sawit rakyat dari pondok pesantren melalui pengembangan UKMK berbasis sawit, ” kata dia.

Berbagai rangkaian kegiatan awal telah dilaksanakan pada 2020, yaitu pendataan awal pondok pesantren dan launching program, assessment dan seleksi pondok pesantren, bootcamp program pengembangan potensi santripreneur berbasis UKMK Sawit, monitoring pelaksanaan program, dan evaluasi pelaksanaan program di Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.

“Untuk 2023 ini, program berfokus pada upaya untuk mewujudkan mindset Go Global bagi para santripreneur dan fokus pada satu wilayah yaitu Provinsi Sumatera Selatan sehingga dapat dipantau lebih intensif dan menjadi percontohan bagi daerah lain nantinya, ” kata dia.

Menurut dia kegiatan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap signifikansi perkebunan kelapa sawit sebagai produk yang mempunyai nilai strategis, khususnya bagi masyarakat di lingkungan pondok pesantren sehingga dapat dibawa ke level pasar global.

“Ini dilakukan untuk meningkatkan citra nilai produk kelapa sawit, informasi pasar, memperluas pasar, meningkatkan investasi, dan/atau menumbuhkembangkan pusat pemasaran komoditas perkebunan khususnya di level global dan juga salah satu upaya untuk mempromosikan perkebunan kelapa sawit di lingkungan pondok pesantren, “kata dia.

Tak hanya itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemitraan antara UKMK bidang kelapa sawit dengan berbagai pihak, baik di hulu maupun di hilir kelapa sawit.

“Dengan potensi lahan yang dimiliki oleh lingkungan pondok pesantren yang berbasis sawit, diharapkan dapat terjadi konsolidasi data lahan sawit. Hal ini juga bermanfaat dalam membantu percepatan realisasi pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dilaksanakan oleh BPDPKS, “kata dia.

Opening Speech diberikan oleh Bapak Nur Kholis selaku Wakil Kepala PEBS FEB UI mengenai detil program yang dilaksanakan akan menitikberatkan pada potensi perluasan pasar dengan keikutsertaan pada International Exhibition. Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Kepala Divisi Kemitraan UKMK BPDPKS, Bapak Helmi Muhansyah yang memberikan arahan bahwa UKMK berbasis sawit harus mulai berpikir memperluas target konsumen hingga level global.

Sementara itu Wakil Kepala PEBS FEB UI, Nur Kholis mengatakan PEBS FEB UI sebagai jaringan universitas dan berhubungan langsung dengan universitas di luar negeri diharapkan dapat menjadi enabler bagi santripreneur go global.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here