Tanazul, 4 Jemaah PLM Pulang Bersama Kloter 3

0

Urban ID - class="p1">PPIH Debarkasi Palembang menyambut kedatangan 358 jemaah haji Kloter 3 asal OKU Timur, Senin (10/7) pagi. Empat di antaranya merupakan jemaah tanazul dari kloter lain.

Ketua Kloter 3 Debarkasi Palembang H. Achmad Syarifudin Ardani menjelaskan, saat berangkat ke Tanah Suci jamaah kloter 3 berjumlah 357 orang.

Di Arab Saudi, dua jemaah meninggal dunia yaitu Nur Zainuddin Ahmad (77) meninggal di Mekkah pada 11 Juni dan Mainah Kariantono Adam (75) meninggal di Mina pada 30 Juni.

“Kita semua tentu sedih dengan kepergian kedua almarhum. Namun kita meyakini keduanya meninggal dalam keadaan husnul khotimah,” tutur Syarifudin.

Dia melanjutkan, dalam perkembangan berikutnya, empat jemaah akhirnya ikut bergabung dan pulang bersama kloter 3. Mereka adalah Dul Rahman, Mursidah, M. Daud, dan Mormuda.

Dul Rahman dan Mursidah memang sejatinya jemaah kloter 3 yang awalnya tertuda berangkat karena sakit. Dul Rahman baru berangkat bersama kloter 5 dan Mursidah bersama kloter 11. Sedangkan M. Daud berasal dari kloter 22 dan Mormuda dari kloter 21.

Jelang mendekati waktu kepulangan, satu jemaah lagi yaitu Suharti Mukhsin Surahman (55), sehingga jumlah yang kembali ke Tanah Air adalah 358 orang.

“Terima kasih saya ucapkan kepada bapak/ibu semua atas kerjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai PPIH Kloter. Mohon maaf apabila dalam pelayanan kami ada kekurangan dan ketidaksempurnaan,” ujar Syarifudin lagi.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel H. Armet Dachil menjelaskan, pada fase pemulangan jemaah haji, PPIH Arab Saudi memang memberikan kesempatan kepada jemaah untuk melakukan tanazul, yaitu pengajuan pulang lebih cepat dari jadwal yang seharusnya ataupun pengunduran waktu pulang jemaah haji yang seharusnya mungkin lebih awal menjadi mundur.

“Tahun 2023, seiring program pemerintah yang mencanangkan haji ramah lansia, PPIH memberikan prioritas kepada jemaah lansia terutama jemaah lansia risiko tinggi untuk dapat pulang ke Tanah Air lebih awal dari jadwal yang ditetapkan,,” jelas Armet.

Armet membeberkan, ada dua cara untuk mengajukan tanazul. Pertama, petugas PPIH Kloter atau PPIH Arab Saudi bisa menyampaikan beberapa nama jemaah haji yang akan ditanazulkan, berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan bahwa jemaah tersebut harus dipulangkan sesegera mungkin karena kondisi kesehatannya yang butuh penanganan intensif di Tanah Air.

Kedua, jemaah haji bisa mengajukan secara tertulis kepada PPIH yang bertugas melakukan pelayanan kedatangan dan kepulangan di Daker Mekkah maupun Madinah dengan mencantumkan alasan tanazul tersebut. Selanjutnya, PPIH melakukan verifikasi apakah alasan tersebut cukup dijadikan sebagai dasar jemaah tersebut dapat ditanazulkan.

Asisten I Pemprov Sumsel H. Edward Chandra saat menyambut jemaah haji kloter 3 di Aula Asrama Haji Debarkasi Palembang, mengucapkan selamat datang kepada para jemaah. Edward menyampaikan salam dari Gubernur Sumsel H. Herman Deru yang belum bisa datang langsung menyambut jemaah.

Menurut Edward, Pemprov Sumsel mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur PPIH Embarkasi/Debarkasi Palembang, para petugas kloter dan jemaah haji yang telah bekerjasama dengan baik dan penuh pengertian selama menjalani rangkaian ibadah haji.

Pemerintah juga mohon maaf bila dalam pelayanan haji di Sumsel, masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan.

“Kami mendoakan bapak/ibu kembali ke tempat masing-masing, bertemu keluarga dan tetap menjalin silaturrahmi antar sesama.,” tutur Edward.

Hadir juga dalam prosesi penyambutan kloter 3 Direktur Swarna Dwipa Pengelola Asrama Haji Sumsel H. Rebo Iskandar Pohan, Kabag Agama Setda Pemprov Sumsel H. Sunarto, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Emmilya Rosa, dan unsur PPIH Debarkasi Palembang.

Sebagai informasi, hingga kloter 3 hari ini, Debarkasi Palembang telah menerima kedatangan 1.074 jemaah dengan rincian 1.059 jemaah haji dan 15 petugas kloter. Sedangkan jumlah jemaah yang wafat di Arab Saudi ada 25 orang dengan rincian 20 dari Sumsel dan lima dari Bangka Belitung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here