Tips Jitu Atasi Keputihan, Kamu Harus Coba

0

Urban ID - Sudah seperti menjadi tradisi bahwa setiap wanita mengalami keputihan. Berikut dilansir dari Hallodokter.com, simak berita selengkapnya tentang bagaimana cara menbgatasi keputihan dan penjelasannya.

Apa penyebab keputihan?

Untuk mengetahui cara mengatasi keputihan wanita, Anda harus tahu dulu  penyebabnya. Pada dasarnya, keputihan yang berwarna putih itu normal dan bisa terjadi tiap bulan dan bisa muncul teratur.

Keputihan yang normal menandakan fungsi tubuh yang sehat. Keputihan juga bisa menjadi cara bahwa tubuh Anda sedang membersihkan dan melindungi vagina Anda. selain itu fungsi keputihan normal yang keluar bisa menandakan adanya  gairah seksual dan masa ovulasi meningkat. Habis melakukan olahraga berat, sedang menggunakan pil KB, dan sedang mengalami stres emosional juga dapat menyebabkan keluarnya cairan keputihan.

Namun, ada beberapa jenis keputihan yang dapat menandakan adanya infeksi dan masalah pada organ kewanitaan Ada. Selain itu, normal atau tidknya keputihan juga bisa ditentukan dari warna, tekstur, dan bau keputihan yang keluar.

Berikut beberapa penyebab keputihan yang harus diwaspadai dan diperiksakan ke dokter:

  1. Bakteri vaginosis

Vaginosis adalah infeksi bakteri yang cukup umum menyerang organ kelamin wanita. Bakteri ini dapat menyebabkan keputihan jadi banyak, memiliki bau yang tidak enak,  dan kadang-kadang dalam beberapa kasus tidak menimbulkan gejala. Wanita yang kerap berganti pasangan seksual dan tidak menggunakan alat pengalaman seperti kondom, berisiko  tinggi tertular infeksi bakteri vaginosis ini.

  1. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah jenis infeksi vagina yang bisa menyebabkan keluarnya keputihan. Trikomoniasis umumnya disebabkan oleh protozoa atau organisme bersel tunggal. Infeksi vagina ini menyebar melalui hubungan seksual.

Selain dari hubungan seksual, infeksi yang gejalanya keputihan ini juga dapat disebabkan karena wanita berbagi handuk atau pakaian dalam yang mengandung protozoa penyebab trikomoniasis.

Infeksi vagina ini menghasilkan keputihan yang berwarna kuning atau hijau dan aromanya  memiliki bau busuk. Selain warnanya kuning atau hijau, trikomoniasis juga bisa menyebabkan vagina nyeri meradang dan gatal. Namun beberapa wanita malah kadang tidak merasakan gejala apapun.

  1. Infeksi ragi

Infeksi ragi adalah infeksi jamur yang menghasilkan cairan keputihan yang warna dan teksturnya seperti seperti keju cottage. Selain itu, infeksi vagina karena ragi ini juga menyebabkan gejala gatal dan rasa panas terbakar pada vagina.

Pada dasarnya, ragi di vagina ini normal apabila jumlahnya tepat, tidak terlalu banyak. Akan tetapi, pertumbuhan ragi yang berlebih bisa menjadi infeksi. Nantinya dokter juga akan memberikan cara mengatasi keputihan tergantung dari penyebab infeksi ragi berikut ini:

  • Anda mengalami stres
  • Anda mengalami diabetes
  • Anda sedang menggunakan pil KB
  • Anda sedang hamil
  • Sedang menggunakan obat antibiotik, terutama digunakan dalam waktu 10 hari
  1. Gonore dan klamidia

Gonore dan klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebarkan lewat hubungan seksual yang tidak aman, tidak pakai kondom. Infeksi ini dapat menghasilkan keputihan yang tidak normal. Keputihan yang keluar seringnya berwarna kuning, kehijauan, atau bahkan berwarna abu-abu.

  1. Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease)

Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi yang sering menyebar melalui hubungan seksual yang tidak pakai pengaman. Penyakit ini  terjadi ketika bakteri menyebar ke vagina dan ke organ reproduksi lainnya. Ini dapat menghasilkan keluar keputihan banyak dan baunya tidak enak.

  1. Human papillomavirus (HPV) atau kanker serviks

Infeksi human papillomavirus (HPV) dapat disebarkan lewat hubungan seksual yang tidak aman. Parahnya, infeksi human papillomavirus ini dapat menyebabkan kanker serviks. Meskipun infeksi HPV ini awalnya mungkin tidak menimbulkan gejala, kanker jenis ini dapat menghasilkan keputihan yang warnanya kemerahan seperti berdarah, coklat, atau keluar dengan bau yang tidak sedap. Kanker serviks dapat dengan mudah diskrining dengan tes  Pap smear tahunan dan atau tes HPV.

Warna keputihan punya penyebab yang berbeda

Meski keputihan terbilang kondisi normal, namun keputihan yang terjadi secara tidak wajar bisa jadi indikasi dari kondisi medis tertentu. Biasanya keputihan yang abnormal disebabkan karena infeksi bakteri, jamur atau parasit.

Keputihan yang abnormal ditandai dengan timbul bau yang menyengat, gatal dan kemerahan di area vagina, tekstur cairan lebih lengket, berwarna kekuning-kuningan atau kehijau-hijauan, muncul bercak kecoklatan atau kemerahan di luar masa menstruasi, serta menimbulkan rasa nyeri atau gatal.

Jika Anda mengalami salah satu tanda yang sudah disebutkan tadi, segera periksakan diri ke dokter. Sebelum beranjak ke bagaimana cara mengatasi keputihan, berikut adalah kondisi keputihan yang normal atau tidak normal:

Warnanya putih

Keputihan yang teksturnya cair dan sedikit bening pada umumnya akan muncul di awal atau akhir masa menstruasi bulanan Anda. Keputihan jenis bening dan cair ini sifatnya normal.

Namun perlu diperhatikan, jika keputihan disertai dengan rasa gatal dan memiliki warna dan teksturnya seperti parutan keju, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi ragi, Apabila keputihan yang Anda alami terasa gatal dan berbau, silakan periksa ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Cair dan bening

Keputihan dengan ciri berwarna bening dan cair merupakan hal yang normal. Ini bisa terjadi kapan saja, tidak harus sebelum atau sesudah menstruasi. Terkadang keputihan jenis ini bisa muncul banyak setelah wanita berolahraga.

Bening dan agak lengket

Ketika keputihan keluarnya bening dan lengket, mirip seperti lendir, kemungkinan menunjukkan bahwa Anda  sedang berovulasi. Ini adalah jenis keputihan yang normal. Keputihan jenis ini biasanya akan berhenti keluar ketika masa ovulasi Anda sudah selesai.

Coklat atau kemerahan

Bercak coklat atau adanya campuran darah pada keputihan Anda umumnya terbilang normal. Biasanya keputihan jenis ini, akan ada saat atau setelah Anda menstruasi.

Biasanya keputihan yang muncul setelah haid berwarna coklat, bukan kemerahan. Jika warnanya kemerahan dan keluarnya tidak terlalu banyak, ini bisa dinamakan bercak.

Bercak kemerahan yang keluar dari vagina di luar masa haid, bisa menjadi tanda hamil. Selain itu, ada kemungkinan juga bercak kemerahan yang keluar dari vagina di awal usia kehamilan bisa menjadi tanda keguguran. Segera periksa ke dokter jika menemukan bercak merah yang bukan menstruasi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, keputihan yang dibarengi dengan adanya darah merah atau coklat bisa menjadi tanda kanker endometrium atau serviks. Selain itu, ada jutga risiko  masalah organ reproduksi lain seperti fibroid atau pertumbuhan abnormal di dalam rahim lainnya.

Untuk mendeteksi masalah kewanitaan dan mencegah adanya penyakit, para wanita dianjurkan untuk cek panggul dan cek pap smear tahunan. Dokter kandungan Anda akan memberitahu cara mengatasi keputihan sembari memeriksa kelainan serviks selama tes berlangsung.

Kuning atau hijau

Keputihan vagina yang keluar berwarna kuning atau hijau, teskturnya kental, banyak, dan disertai bau yang tidak enak, merupakan keputihan yang tidak normal. Jenis keputihan ini kemungkinan disebabkan karena adanya infeksi trikomoniasis. Ini biasanya menyebar melalui hubungan seksual.

Bagaimana cara dokter mendiagnosis keputihan?

Diagnosis bisa menentukan cara mengatasi keputihan yang tepat. Saat periksa dan konsultasi ke dokter, nantinya Anda akan ditanyakan berbagai macam pertanyaan untuk membantu menentukan penyebab keputiha.

Kemungkinan pertama, dokter akan menanyakan tentang obat yang Anda gunakan, termasuk obat antibiotik. Dokter juga akan menanyakan tentang aktivitas dan pasangan seksual Anda, ada atau tidaknya gejala menopause, dan gejala diabetes. Dokter juga akan menanyakan tentang kondisi kesehatan dan gaya hidup Anda.

Setelah ditanya tentang riwayat kesehatan Anda, beberapa dokter akan menganjurkan pemeriksaan panggul sebagai cara mengatasi keputihan. Pada pemeriksaan panggul ini, dokter kandungan akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk melihat serviks secara langsung.

Selama pemeriksaan panggul, dokter akan mengambil sampel cairan keputihan untuk  diuji di laboratorium. Nantinya cairan keputihan akan dilihat di bawah mikroskop oleh petugas laboratorium. Uji sampel keputihan ini dilakukan untuk mendiagnosis apakah keputihan disebabkan karena infeksi ragi, bakteri vaginosis atau infeksi trikomoniasis

Bagaimana cara mengatasi keputihan dengan periksa ke dokter?

Dengan obat antibiotik

Minum obat antibiotik yang diresepkan dokter bisa menjadi cara mengatasi keputihan. Antibiotik biasanya diresepkan apabila diagnosis infeksi bakteri. Dokter umumnya akan meresepkan satu dosis antibiotik yang harus diminum rutin.

Selain itu, pada kasus cara mengatasi keputihan yang berbeda, dokter juga bisa meresepkan obat antibiotik oles seperti krim atau gel oles ke vagina. Obat antibiotik oleh ini bisa diberikan apabila Anda kondisi yang membuat Anda sulit minum obat antibiotik oral. Terkadang, pemakaian obat antibiotik oles di vagina dapat digunakan pasien wanita dengan kondisi vagina yang meradang atau nyeri terbakar.

Di lain kasus, apabila dokter mendiagnosis keputihan Anda disebabkan karena bakteri vaginosis atau trikomoniasis, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik yang disebut metronidazole (Flagyl).

Sedangkan jika dokter mencurigai Anda memiliki penyakit menular seksual berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik, Anda mungkin diberikan antibiotik melalui suntikan dan melalui mulut.

Dengan obat antijamur

Keputihan pada vagina juga bisa disebabkan oleh jamur. Nah, sebagai cara mengatasi keputihan akibat jamur di vagina ini, Anda dapat diresepkan dokter obat antijamur.

Apabila mengalami infeksi jamur di vagina berulang, Anda dapat menggunakan krim antijamur bebas tanpa resep dokter. Jika gejala Anda tidak membaik, temui dokter Anda untuk pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan mengubah rencana perawatan.

Perawatan lain

Pada kasus keputihan akibat vaginitis atrofi, ini bisa terjadi dan berkembang karena adanya perubahan pada hormon wanita. Contoh, perubahan hormon dapat terjadi selama wanita di masa-masa hamil, ibu sedang menyusui, atau saat  wanita sedang menggunakan jenis kontrasepsi hormonal tertentu. Umumnya kasus vagina atrofis yang menyebabkan keputihan disebabkan karena wanita mengalami menopause.

Apabila kondisi ini disebabkan karena menopause, dokter akan menganjurkan cara mengatasi  keputihan dengan terapi hormon. Terapi hormon untuk wanita menggunakan terapi hormon estrogen yang dapat diminum atau  perawatan langsung ke vagina.

Terapi hormon yang diberikan langsung ke vagina biasanya tidak seefektif terapi hormon yang diminum. Untuk kasus menopause ringan, menggunakan pelumas vagina dengan bahan dasar air mungkin bisa menjadi cara mengatasi keputihan.

Jangan lupa juga katakan pada dokter apabila Anda sedang menggunakan kontrasepsi hormonal. Bila kontrasepsi hormonal tersebut menyebabkan gejala keputihan, dokter akan menyarankan kontrasepsi lain yang lebih aman untuk kondisi kesehatan Anda.

Jika Anda mengalami keputihan yang normal, umumnya pasangan Anda tidak perlu ikut melakukan perawatan. Namun bila keputihan ini disebabkan karena penyakit menular seksual seperti gonore atau klamidia, Anda berdua harus melakukan perawatan hingga sembuh total.

Cara mengatasi keputihan di rumah

Ada beberapa cara mengatasi keputihan yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah, di antaranya:

  • Cuci area genital Anda secara lembut dengan air hangat. Kemudian keringkan menggunakan tisu atau handuk yang lembut dan tepuk-tepuk pelan hingga kering. Ingat, jangan menggosok atau mengusap vagina terlalu keras karena bisa menimbulkan iritasi.
  • Jika keputihan sangat banyak, Anda mungkin perlu mengganti celana dalam lebih sering. Ini dilakukan agar kelembapan vagina bisa terjaga dengan baik.
  • Hindari pemakaian sabun wangi, gel, antiseptik, serta douching karena bisa memengaruhi keseimbangan pH serta bakteri di dalam vagina. Jika Anda ingin menggunakan sabun, pilihlah sabun yang polos tanpa pewangi.
  • Jika keputihan yang Anda alami disebabkan oleh infeksi jamur, maka Anda bisa mengatasinya dengan obat antijamur yang dimasukkan ke dalam vagina dalam bentuk krim atau gel. Konsultasikan terlebih dulu sebelum Anda menggunakan obat antijamur untuk mengatasi keputihan.
  • Gunakan kondom atau tunda hubungan seksual hingga seminggu setelah pengobatan.
  • Konsumsi yogurt bila Anda sedang dalam pengobatan antibiotik agar menurunkan risiko terkena infeksi jamur.
  • Bila keputihan yang tidak normal berlangsung lebih dari seminggu setelah melakukan cara-cara yang sudah di atas, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Cara ampuh mencegah keputihan abnormal

Anda sudah tahu, kan, bagaimana cara mengatasi keputihan dengan perawatan dokter atau perawatan di rumah? Kini, cegah dan hindari terjadinya keputihan yang tidak normal, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda dilakukan:

  • Cuci tangan sebelum maupun sesudah menyentuh kemaluan Anda.
  • Setelah buang air kecil, selalu bersihkan kemaluan Anda dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
  • Pastikan vagina dilumasi dengan baik sebelum Anda melakukan hubungan seksual untuk mencegah infeksi.
  • Gunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian Anda. Selain itu, pastikan Anda membilas pakain sampai benar-benar bersih.
  • Gunakan celana dalam berbahan katun dan hindari pakaian yang berbahan ketat.
  • Hindari penggunaan tisu dengan pewangi, sabun wangi, atau bedak pada vagina karena bisa mengiritasi kulit dan menganggu keseimbangan bakteri alami dalam vagina.

(sherrly)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here