0

Urban ID - PALEMBANG – Peringatan Hari Ibu ke-92, tahun ini jatuh pada Selasa, 22 Desember 2020  dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Ibu kali ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Sesuai anjuran pemerintah, agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dalam kampanye Ingat Pesan Ibu untuk selalu melaksanakan 3M, Ketua TP PKK Sumsel Hj. Febrita Lustia HD pun menyampaikan pesan penting bagi para Ibu.

“Ibu harus bisa membawa perubahan bagi keluarga, dan bisa berharga bagi keluarga, serta tidak tergantung dengan orang lain, meskipun dengan suami sendiri,”  beber Feby saat Live Talk Sumsel Virtual Fest 2020 bersama pemimpin redaksi Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post Hj. Wenny Ramdiastuti,  dengan tema Spesial Hari Ibu dan Penyerahan KMA 2020 yang diadakan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, Senin (21/12/2020).

Pada dasarnya lanjut Feby, semua para ibu itu hebat, dibuktikan dengan  multi fungsi. Seorang ibu tak hanya mengurus dirinya sendiri, mengurus suami, namun juga menjadi penopang keluarga, dan menjadi guru bagi anak-anak. Terlebih lagi tantangan yang dihadapi generasi mendatang semakin sulit. Tak terkecuali bagi kalangan ibu yang tergabung dalam gerakan PKK utamanya  dalam kurun10 bulan  terakhir pada masa pendemi Covid 19.

“Kami tetap aktif membantu program pemerintah untuk memberdayakan perempuan. Memberikan contoh nyata kepada masyarakat melalui pembinaan. Membagikan bantuan makanan dan sembako dengan tetap  menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” paparnya.

Disebutkan Feby, dengan menyalurkan paket bantuan makanan dan sembako kepada masyarakat, dirinya bisa secara langsung mendengar keluh kesah dan kendala yang tengah dihadapi masyarakat.

“Dengan begitu bisa kami tahu apa persoalannya dan segera dicari solusinya. Begitupun jenis bantuan mendasar seperti apa yang dibutuhkan masyarakat”, ucapnya.

Dalam bincang-bincang santai itu, Feby Deru pun sempat menceritakan bagaimana kisah romansanya bersama suami tercinta Herman Deru bermula. Ia mengisahkan dirinya dan suami memang menikah di usia yang relatif muda, dimana selama 34 tahun perkawinan mereka, telah banyak mengalami pasang surut kehidupan layaknya sebuah rumah tangga.

“Kami dikaruniai 4 orang putri dan telah mempunyai 4 orang cucu. Kunci harmonisnya dalam membina rumah tangga adalah saling pengertian dan menjaga serta mampu menahan emosi. Kalau ini dilakukan, Insya Allah rumah tangga akan mampu melewati segala cobaan dan rintangan,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here