Akibat bilik suara tak kunjung di kirim, pemilihan umum (Pemilu) 2019 di TPS 09 Banyuasin ini terpaksa menggunakan kardus bekas minyak goreng. Ketua TPS 09 Kelurahan Kenten, Sopah mengatakan kondisi miris ini terjadi karena bilik suara memang tidak ada, sehingga memanfaatkan pengganti seadanya.
“Pantia terpaksa harus mengganti bilik suara dengan kardus bekas minyak goreng. Padahl persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari,” katanya, Rabu (17/4).
Dari informasi dari KPU Banyuasin, beberapa TPS lainnya di kelurahan Kenten lainnya juga menggunakan kardus sebagai pengganti bilik suara. “Kardusnya ada, kami cari agar proses pemilihan ini dapat selesai. Namun kami menyesalkan atas kejadian ini betapa mirisnya harus menggunakan kardus bekas,” katanya.
Tidak hanya menggunakan kardus minyak goreng, ada juga kendala distribusi kotak suara yang datang terlambat, sehingga proses pemungutan suara juga terlambat.
Salah satu pemilih, Yusron (30) mengatakan, dirinya kecewa bukan hanya logistik yang harus menggunakan kardus, namun juga proses pemilihan yang dilakukan terlambat.
“Miris juga, karena selain kardus minyak goreng, pemilihan dilakukan terlambat dan kesiangan,” katanya.
Selamet Rohiman dan A Hadi petugas pengamanan di TPS ini mengaku cukup kecewa, karena tidak ada seragam hansip. Dirinya harus menggunakan kemeja dan sweater dalam menjalankan operasional pemungutan suara di TPS 09.
“Sebagai aparat yang diberi kepercayaan rasanya kurang lengkap tanpa menggunakan seragam hansip. Sampai-sampai saya harus pinjam celana dengan warga,” katanya. (enno)
