Urban ID - Bisnis perbankan saat ini mulai berkembang pesat di tanah air. Termasuk BCA Syariah yang kini sudah fokus pada berbagai inovasi transaksi digital bagi nasabah.
Lukman Hadiwijaya, Direktur IT PT Bank BCA Syariah mengatakan, BCA Syariah terus komitmen dalam memantapkan visi dan misinya menjadi bank syariah yang andal dan terpercaya yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana.
Juga fokus pada pembiayaan bagi nasabah bisnis dan perseorangan, dengan melakukan berbagai inovasi transaksi digital bagi nasabah. “Jumlah transaksi di BCA Syariah selama semester 1 tahun 2023 mencapai 6 jutaan transaksi, di mana 63% transaksi nasabah dilakukan melalui mobile banking. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan transaksi layanan perbankan elektronik saat ini menjadi kebutuhan mutlak bagi nasabah,” kata dia, belum lama ini.
Oleh sebab itu, BCA Syariah secara berkelanjutan melakukan modernisasi layanan digital dengan mengembangkan berbagai fitur yang makin mudah diakses oleh nasabah.
Pihaknya menyadari salah satu yang menjadi perhatian dalam transformasi digital adalah faktor keamanan dalam bertransaksi. Karena itu, pihaknya terus memastikan infrastruktur teknologi di BCA Syariah memenuhi standarisasi yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah dalam menggunakan fitur-fitur yang ada di platform digital BCA Syariah.
“Jadi memang sejak awal beroperasi pada 2010, BCA Syariah didukung oleh jaringan e-channel yang kuat ATM dan EDC BCA. Hal ini menjadikan nilai tambah bagi nasabah BCA Syariah karena akses ATM dan EDC BCA yang tersebar luas di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Seiring dengan perkembangan kebutuhan nasabah, BCA Syariah mulai mengembangkan layanan mobile banking yang disebut BCA Syariah Mobile, tepatnya di tahun 2014 dan mengembangkan internet banking Klik BCA Syariah di tahun 2017. Di tahun yang sama, BCA Syariah meluncurkan kartu co-branding Flazz BCA Syariah dalam rangka mendukung cashless society yang memudahkan pembayaran non tunai bagi nasabah.
“Kesadaran masyarakat untuk bertransaksi dengan e-channel semakin meningkat dibandingkan dengan transaksi di cabang. Frekuensi transaksi BCA Syariah Mobile mencapai 63% dari keseluruhan transaksi nasabah di BCA Syariah. Transaksi di cabang sebesar 3%, sementara ATM dan EDC secara total mencapai 33% dan sisanya pada internet banking sebesar 1%,” beber dia.
Ia mengatakan, BCA Syariah Mobile menjadi alat transaksi yang paling banyak digunakan karena kemudahannya dapat digunakan kapanpun dan dimanapun. BCA Syariah secara berkelanjutan terus meningkatkan fitur dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi perbankan yang mudah dan aman.
Penyempurnaan fasilitas terus dilakukan diantaranya pembaharuan pada tampilan BCA Syariah Mobile di tahun 2022, penambahan fitur pembayaran QRIS, dan tarik tunai cardless agar nasabah tidak perlu lagi membawa kartu ATM saat melakukan tarik tunai di ATM BCA.
Pada bulan Juni 2023 lalu BCA Syariah memperluas akses ke produk tabungan dengan meluncurkan pembukaan rekening online di BCA Syariah Mobile.
“Dengan fitur tersebut, masyarakat dapat melakukan pembukaan rekening melalui ponsel tanpa harus ke cabang,” ungkapnya.
Diakuinya, pembukaan rekening online BCA Syariah mendapatkan respon yang positif dari masyarakat.
“Kurang lebih dua bulan sejak diluncurkan, pembukaan rekening online BCA Syariah meraih 233.000 pembukaan rekening baru di Agustus 2023,” jelasnya.
Untuk perolehan Dana Pihak Ketiga tumbuh 35% mencapai Rp9,4 triliun dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp7,3 triliun. Jumlah nasabah mencapai 513 ribu nasabah, tumbuh 154% dibandingkan Agustus 2022 yang tercatat sebesar 201.000 nasabah.
Di sisi operasional, proses kerja secara digital terus ditingkatkan untuk menambah efisiensi dan percepatan proses kerja. Sebagai contoh, BCA Syariah telah melakukan otomasi proses pengajuan pembiayaan Emas iB melalui penggunaan Robotic Process Automation (RPA), serta berbagai solusi digital lainnya yang digunakan untuk pengembangan kapasitas karyawan.
”Modernisasi layanan yang dilakukan oleh BCA Syariah merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan perolehan dana murah. BCA Syariah menargetkan di akhir tahun ini maka dana pihak ketiga dapat tumbuh di kisaran 10-12% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp9,5 triliun,” ungkapnya.
Sementara itu, Managing Director VIDA, Adrian Anwar, mengatakan perkembangan teknologi digital di sektor keuangan saat ini terus berkembang dan makin memudahkan pelaku industri keuangan menjangkau nasabah-nasabah baru secara mudah, cepat, dan akurat. VIDA hadir sebagai perusahaan penyedia layanan identitas digital berbasis sertifikat elektronik dengan memberikan metode layanan identitas digital yang nyaman bagi pelanggan bisnis dan individu.
Diakuinya, VIDA memastikan data nasabah di industri keuangan terlindungi dengan baik sehingga nasabah lebih percaya diri dalam menjalankan aktivitas layanan keuangan melalui platform digital. Sebagai penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang berinduk pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, VIDA menyediakan sertifikat elektronik dan tanda tangan digital yang aman dan terpercaya kepada individu maupun lembaga untuk dapat berinteraksi di ekosistem digital Indonesia secara aman dan terpercaya.
Ia menjelaskan, VIDA telah melakukan lebih dari 1,8 juta proses verifikasi biometrik dan liveness detection, dengan proses sampai dengan 10 transaksi per detik.”Produk kami telah digunakan oleh puluhan perusahaan teknologi digital dari berbagai industri seperti layanan finansial, e-commerce, transportasi, telekomunikasi dan bidang kesehatan,” tutup Adrian.