Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana. Acara ini bertujuan mempersiapkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bagi siswa Taman Kanak-Kanak (TK).
Sebanyak 120 siswa dari empat TK, beserta orang tua mereka, hadir di Kantor BPBD Sumsel untuk mengikuti kegiatan ini. Sosialisasi berfokus pada pencegahan banjir sejak dini dengan menjaga kebersihan lingkungan. Acara ini dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M. iqbal Alisyahbana, S.STP, M.M diwakili oleh Sekretaris BPBD Sumsel, Aksoni, S.E., M.M.,
Aksoni mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak selama musim hujan. “Selokan yang penuh air deras saat musim hujan dapat membahayakan anak-anak. Kami imbau orang tua untuk mengawasi anak-anak agar tidak bermain di luar rumah saat hujan,” ujarnya.
Program SPAB juga mengajarkan kesiapsiagaan terhadap berbagai jenis bencana, seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran. Aksoni menambahkan, “Kita belajar dari Jepang, di mana masyarakatnya telah diajarkan kesiapsiagaan bencana sejak dini, sehingga risiko korban dapat diminimalkan.”
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumsel, Ferry Yanuar, S.K.M., M.Kes., menjelaskan bahwa program SPAB merupakan agenda rutin yang menyasar siswa dari berbagai tingkat pendidikan, mulai TK hingga perguruan tinggi. “Hari ini, empat TK yang hadir adalah TK Barokah, TK Damar Cerdas, TK Miftahul Jannah, dan TK IT Al-Fatah. Sebelumnya, kami telah melaksanakan program ini untuk tingkat SLTA dan akan menyusul tingkat SMP serta SD,” jelasnya.
Seorang orang tua peserta, Emy, yang mendampingi anaknya dari TK Barokah, mengapresiasi program ini. “Kami sangat senang anak-anak mendapat pelatihan langsung, mulai dari simulasi menghadapi gempa, cara aman saat banjir, hingga praktek memadamkan api. Anak-anak jadi lebih paham karena materi disampaikan secara interaktif dan praktik langsung,” tuturnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran sejak dini akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, sekaligus memperkuat kolaborasi antara BPBD, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman bencana.