Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan finalisasi dokumen Rencana Kontinjensi (Renkon) 2025-2027 untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kegiatan yang digelar di Ruang Rapat BPBD Sumsel ini dipimpin kalaksa BPBD Prov. Sumsel, Muhammad Iqbal Alisyahbana, S.STP, M.M., Diwakili Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Ferri Yanuar, S.K.M,. M.Kes., yang bertujuan memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana karhutla di wilayah Sumsel.
Ferri mengatakan Renkon disusun sebagai pedoman strategis untuk memastikan kesiapan berbagai pihak dalam menanggulangi bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.
Dokumen ini penting untuk memberikan perlindungan optimal kepada masyarakat dari ancaman, risiko, dan dampak bencana karhutla.
“Renkon ini mengacu pada siklus kesiapsiagaan yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelatihan, penyediaan sumber daya dan peralatan, hingga evaluasi dan tindakan koreksi. Siklus ini menuntut pendekatan yang dinamis dan berkesinambungan,” jelasnya.
Rencana kontinjensi menjadi langkah awal dan krusial dalam kesiapan menghadapi situasi darurat atau kritis. Dengan skenario dan tujuan yang telah disepakati, Renkon menetapkan tindakan teknis serta sistem pengerahan potensi yang terkoordinasi.
“Dalam dokumen ini, kami memastikan bahwa sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif untuk mitigasi dan penanganan bencana. Semua pihak yang terlibat juga menyepakati langkah-langkah strategis untuk meminimalkan risiko bencana,” tambahnya.
Upaya kesiapsiagaan ini, lanjutnya, tidak hanya melibatkan penyusunan dokumen, tetapi juga pengorganisasian latihan dan simulasi serta evaluasi secara berkala untuk menyempurnakan langkah-langkah ke depan.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.30 WIB ini dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk unsur pemerintah, lembaga, dan mitra yang terlibat dalam penanganan bencana karhutla. Finalisasi dokumen ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penanggulangan karhutla di Sumsel selama tiga tahun ke depan.
Dengan Renkon yang tersusun rapi dan terintegrasi, BPBD Sumsel optimis dapat menghadapi tantangan bencana karhutla dengan lebih baik, memberikan perlindungan kepada masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan.