Gugus tugas pencegahan dan penanggulangan coronavirus disease (COVID-19) Sumatera Selatan, menyatakan ada kesalahan dalam input data jumlah kasus positif COVID-19 di Sumsel oleh pusat. Hal itu, membuat terjadinya perbedaan jumlah data pasien antara daerah dan pusat.
Juru bicara gugus tugas pencegahan dan penanggulangan COVID-19 Sumsel, Yusri, mengatakan terkait penambahan jumlah kasus positif COVID-19 di Sumsel, ada kesalahan dalam input data yang dilakukan oleh gugus tugas pusat.
“Jadi kami klarifikasi, jumlah kasus positif COVID-19 di Sumsel itu ada 18 orang. Kemarin itu harusnya cuma bertambah satu, bukan empat orang seperti yang disampaikan oleh pusat,” katanya, Sabtu (11/4).
Yusri menjelaskan, pusat mencatat jumlah positif COVID-19 di Sumsel ada 21 kasus, padahal sebenarnya ada 18 kasus. Untuk tiga kasus yang selisih itu sebenarnya merupakan sampel dari pasien lama, yang dikirimkan kembali ke pusat.
“Sebenarnya tiga kasus itu merupakan pasien lama, tapi karena kondisinya membaik maka dilakukan pengecekan sampel ulang dan ternyata masih positif. Tapi pusat justru memasukkan tiga sampel itu sebagai kasus baru,” katanya.
Menurutnya, klarifikasi ini berdasarkan hasil koordinasi tim gugus tugas bersama dengan rumah sakit rujukan dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Sehingga dipastikan jumlah kasus positif COVID-19 di Sumsel masih 18 orang.
“Pertanyaannya kenapa saat ini diumumkan masih 21 kasus di Sumsel? Hal itu karena hari ini libur dan operator pusat masih menggunakan data lama. Kami juga sudah mengajukan surat resmi ke pusat untuk memperbaikinya,” katanya. (jrs)
Facebook Comments Box