Pakar Epidemiologi Universitas Sriwijaya (UNSRI), Iche Andriany Liberty menilai rencana Disdik Sumatra Selatan mengizinkan belajar tatap muka sulit tanpa aturan yang ketat.
Apalagi pandemi COVID- 19 belum dapat terkendali bahkan vaksin masih menunggu bahkan masih sulit diprediksi.
“Jika harus membuka sekolah baiknya dilakukan sistem ganjil genap atau shift dengan pembatasan kelas 50 persen dari kapasitas,”ujarnya (22/11).
Disdik akan mengizinkan sekolah yang melakukan tatap muka yakni wilayah zona terbebas dari zona merah. Untuk diketahui ada 16 Kabupaten/kota di Sumsel masih zona oranye yang artinya memiliki tingkat sebaran virus resiko sedang.
Namun Iche menyarankan para pengambil kebijakan untuk tidak terburu-buru dalam mengambil kebijakan yang beresiko.
“Karena untuk belajar daring masih bisa, tidak ada kriteria susah sinyal, susah gedget. Kalaupun tatap muka harus dengan catatan, prokes di jamin karena akan melibatkan anak-anak,” tutur dia.