Urban ID - PALEMBANG – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII terus mengebut pengerjaan mega proyek Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten OKU Selatan, ditargetkan Akhir 2020 progress Pembangunan di atas 10 persen
Bendungan yang memiliki ketinggian 122 meter san lebar 950 meter itu ditarget selesai pada tahun 2023 mendatang.
Bendungan terbesar di Sumsel ini nantinya dapat menampung sebanyak 105 juta kubik air, yang dapat digunakan untuk mengaliri areal persawahan di kawasan Komering.
Kepala BBWS Sumatera VIII, Birendrajana Melalui Ali Cahyadi,
Kepala SNVT pembangunan bendungan BBWS Sumatera VIII
mengatakan pada tahun ini pihaknya
mulai melakukan penimbunan tubuh Bendungan Tiga Dihaji. Penimbunan dilakukan bertahap sembari menyelesaikan akses jalan masuk menuju bendungan yang mencapai 9,5 kilometer di Desa Sukabumi, Kecamatan Tiga Dihaji.
“Pada tahun ini kami sudah mulai membangun tubuh bendungan.
Tahun lalu kami fokus membangun jalan masuk dan sebagian intake serta fasilitas umum,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Bendungan Tiga Dihaji yang mulai dibangun pada akhir 2018 lalu ini memiliki tipe zona dengan inti lempung – urugan batu dengan area genangan air seluas 468 hektare. Bendungan tersebut nantinya akan diisi air dari Danau Ranau melalui Sungai Selabung kemudian dialirkan ke areal persawahan.
“Untuk di Sumsel bendungan ini yang terbesar. Kita targetkan pada 2023 pembangunannya sudah rampung,” jelas Birendrjana.
Bendungan ini dibangun dengan biaya Rp3,7 triliun yang yang terdiri dari empat paket, yakni paket pertama senilai Rp 1,07 triliun (kontraktor PT Hutama Karya dan PT Basuki Rahmanta Putra), paket kedua Rp1,34 triliun ( PT Waskita Karya Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dan PT SAC Nusantara).
Lalu paket ketiga Rp 629,94 miliar (PT Nindya Karya dan PT Tarunahektar), paket keempat Rp690,71 miliar (PT Wijaya Karya Tbk dan PT Rudy Jaya) serta paket supervisi Rp82 miliar (PT. Virama Karya).
Ia menyebut, pembangunan Bendungan Tiga Dihaji digunakan untuk mendukung program ketahanan pangan, ketahanan energi dan ketahanan air secara nasional yang akan mengairi daerah Irigasi seluas 25.423 hektar di Kabupaten OKU Selatan, OKU Timur dan OKI.
Selain itu Bendungan diproyeksikan mampu menyuplai air baku untuk kawasan wisata dan RKI Kabupaten OKU Selatan sebesar 0,3 meter kubik per detik sekaligus menjadi pengendali banjir di wilayah hilir.