Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkatkan efektivitas tracking dan tracing contact COVID-19 di kawasan potensial hinga ke wilayah pedesaan. Upaya ini dilakukan agar dapat mengendalikan wabah serta menelusuri riwayat pasien guna memudahkan petugas mengambil tindakan agar tidak meluas.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, upaya ini dilakukan untuk mempercepat mendeteksi orang-orang yang berpotensi tinggi tertular virus dari pasien positif COVID-19.
“Upaya tracking dan tracing saat ini lebih ditingkatkan lagi, bahkan hingga ke kawasan pedeasaan melalui program Desa Aman COVID-19,” kata Deru, Kamis (13/8).
Deru bilang, petugas yang ada melakukan upaya pencegahan di wilayah masing-masing dengan cara meminimalisir resiko tertular. Selain itu, tetap memperkuat sosialisasi protokol COVID-19 seperti memperketat pengawasan masyarakat yang berkumpul di suatu tempat.
“Jika disiplin menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak, 50 hingga 70 persen dampak sudah dapat diminimalisir, apalagi jika ditambah dengan strategi lain yang dapat mencegah meluasnya wabah,” kata Deru.
Terkait pemberian sanksi denda bagi yang tidak menggunakan masker, Herman Deru menjelaskan bahwa program itu sedang dalam skema penerapan, pihaknya tidak ingin ceroboh buru-buru menerapkan sehingga tidak sesuai dengan target dan harapan.
“Terus disosialisasikan, sehingga nanti tujuan yang direncanakan tercapai,” tutur dia.