Urban ID - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meresmikan Rumah Sakit Hewan Provinsi Sumsel yang terletak di Jalan Perternakan Raya, Kecamatan Sukarami Palembang, Kamis (14/3).
Untuk diketahui, Rumah Sakit Hewan milik Provinsi Sumsel ini merupakan rumah sakit hewan pertama di pulau Sumatera, didukung gedung yang megah dan kelengkapan alat yang canggih mulai dari ruang Rontgen,USG, ruang pemeriksaan, ruang bedah dan lain-lain.
“Saya yakin kedepan rumah sakit hewan ini akan menjadi rujukan nasional,” ucap Herman Deru.
Disela sela meninjau ruangan dan kelengkapan peralatan yang ada di gedung RS Hewan ini Herman Deru mengunggah kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kehidupan yang tidak hanya hak manusia saja. Namun juga menjadi hak hewan. Karena itu dia mengintruksikan kalangan BUMN dan BUMD yang hadir untuk gencar mempromosikan keberadaan RS Hewan pertama di Sumatera ini.
“Rumah Sakit Hewan (RSH) Sumatera Selatan mempunyai luas sekitar 500m2 dan terdiri dari 2 lantai, pembangunan gedung yang megah ini adalah merupakan wujud kontribusi dan komitmen pemerintah dalam memberikan sarana dan prasarana yang memadai bagi kelancaran tugas penyehatan hewan di Sumsel,” tuturnya
Dikatakan Herman Deru, kepedulian terhadap hewan tidak dimiliki oleh semua orang, Hewan pula menjadi pelengkap di kehidupan. Oleh sebab itu pula Ia memaksa untuk rumah sakit ini segera diresmikan guna mengunggah kepedulian masyarakat pecintah hewan agar hewan dapat tumbuh berkembang dengan baik .
“Hari ini kita meresmikan suatu yang signifikan, masyarakat international punya kepedulian. Disini kita ajak mereka suratilahb mulai di hari ini,” katanya.
Herman Deru menghimbau masyarakat Sumsel untui tetap mencintai hewan khususnya untuk hewan-hewan tertentu yang dilindungi Undang-Undang agar segera di laporkan ke lembaga yang berwajib. Jangan hanya kita cinta dengan hewan tertentu, memelihara hewan sembunyi-sembunyi,” himbaunya
Diakhir kata sambutannya pula, Ia mengajak seluruh Dokter hewan, ahli gizi hewan dan berikut stakeholder kedepan untuk berkerja sama dengan segala pihak.
“Terbuka jangan tertutup tidak semua punya kesadaran yang sama. Dokter hewan, ahli gizi hewan berikut stakeholder yang bergerak di komunitas ini, nanti semoga disediakan ruang rapat untuk pencinta hewan mendapatkan solusi-solusi terbaik dalam permasalahan hewan,” pungkasnya. (Bowok)