Urban ID - Indonesia selaku pemegang Presidensi G20 terus memantau perkembangan global termasuk situasi geopolitik jelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada bulan November mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) dalam keterangan pers usai menghadiri rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (03/10/2022).
“Harus terus dimonitor karena situasi akan terus berubah. Dan tentu situasi yang berkembang ini, yang sangat dinamis ini, tentu nanti kita harus waspadai agar kita bisa memitigasi untuk G20 nanti,” ujar Airlangga.
Terkait persiapan KTT dari segi substansi, Airlangga menyampaikan bahwa rangkaian pertemuan working group (WG) dan engagement group (EG) telah memasuki tahap akhir.
“Tentu masih ada waktu lagi dalam sherpa meeting kemarin terkait dengan substansi itu yang terkait dengan ekonomi, kesehatan, juga keuangan. Tadi disampaikan ke Presiden dan pada prinsipnya persetujuan mengenai format dan juga bentuk laporan akhir yang masih akan dibahas di dalam empat putaran sous sherpa di bidang kegiatan-kegiatan dari konten,” ujar Airlangga yang merupakan Ketua Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia tersebut.
Airlangga menambahkan, para delegasi juga tengah memfinalisasi draf konsensus bersama para pemimpin G20 yang akan dituangkan dalam Leaders’ Declaration.
“Beberapa negara terutama negara-negara maju masih mendorong agar masalah yang terkait dengan Ukraina menjadi kesepakatan bersama, sementara kita ingin masuk dalam Leaders’ Declaration. Jadi dari segi teknis maupun format ini masih ada pembahasan-pembahasan yang harus didalami lagi,” ujarnya.
Menutup keterangan persnya, Menko Ekon pun mengungkapkan rencana Presiden Jokowi untuk berkunjung ke Bali guna memastikan kesiapan penyelenggaraan KTT G20.
“Bapak Presiden sendiri akan meninjau ke Bali untuk mengecek detail kesiapan agenda tersebut. Kita ketahui bahwa agenda dari G20 itu adalah sangat berhimpitan dengan agenda ASEAN sebelumnya, agenda G20, dan agenda daripada APEC, sehingga jadwal di bulan November nanti akan sangat padat,” tandasnya.