Urban ID - Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang – Jambi yang mengalami kerusakan parah kini mulai diperbaiki oleh Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional (BBPJN) wilayah V. Perbaikan sementara yang dilakukan dengan cara menutup jalan berlubang lalu ditambal.
Kepala Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional (BBPJN) wilayah V, Ki Agus Syaiful Anwar mengatakan perbaikan jalan yang dilakukan di jalan lintas timur Palembang – Jambi dilakukan perbaikan sejauh 56 kilometer dengan anggaran dana sebesar Rp 130 milliar. Ada beberapa tempat yang dibenahi dengan cara melakukan peningkatan jalan rekontruksi, rutin kondisi, rutin biasa bagian dari konsep long sekmen.
“Kita mendata sekitar 95 lubang akan ditambal dalam proses perbaikan yang diperkirakan memakan waktu dua pekan,” kata Syaiful, Senin (25/2).
Saat ini pihaknya masih menunggu paket lelang atau tender untuk membenahi jalan secara keseluruhan, pihaknya mengupayakan untuk sementara ini melakukan penutupan lubang (tambal sulam) di sebanyak 95 an lubang yang terdapat mulai dari perbatasan Sumsel-Jambi dan Sumsel-Lampung.
“Kan tidak mungkin jalan rusak kita diamkan saja, kami kelola secara swakelola beli material dan sewa alat juga untuk memperbaiki jalan ini untuk sementara sembari menunggu penetapan pemenang lelang,” ujarnya.
Saat ini Pemerintah menganggarkan perbaikan jalan Palembang-Jambi sejauh 56 kilometer sebesar Rp 130 miliar, sementara untuk jalur perbatasan Jambi, Jalan Lintas Timur hingga ke Lampung sejauh 350 kilometer sebanyak Rp1,40 triliun.
Syaiful mengatakan paket pekerjaan itu hanya fokus pada peningkatan fungsional jalan tersebut meliputi kontruksi, rehap, dan rekondisi hingga dua meter dari bahu jalan. Untuk perbaikan waktu pelaksanaannya pun terbatas yakni pada malam hari hingga subuh, karena jika dilakukan pada siang hari akan membuat kemacetan.
“pengerjaan perbaikan jalan ini memang tidak mudah karena jalur Palembang-Jambi khususnya tergolong padat karena menjadi satu-satunya jalur logistik truk pengangkut sembako dan berbagai kebutuhan antarprovinsi,” jelasnya.
“Sementara, untuk pelebaran jalan, menurutnya pemerintah belum memprogramnya. Untuk sekarang, kami akan prioritaskan dulu lokasi yang ramai seperti di depan pasar Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin. Setelah itu baru kita beranjang ke arah Lampung,” ujarnya
Lebih dalam lagi ia mengungkapkan penyebab kerusakan jalan disebabkan karena intensitas hujan yang deras, tidak adanya drainase yang baik hingga tonase mobil yang berlebihan. Seharusnya berat muatan harus 10 ton.
“kita juga berharap dari kementrian perhubungan segera menindaklanjuti mobil-mobil yang bertonase lebih. kita menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara, hindari lubang dan pelan-pelan dalam berkendara,” pungkasnya. (Ghw)