Pasca turun hujan, kualitas udara di Kota Palembang kembali memasuki kategori tidak sehat.
“Hari ini, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Palembang berada pada level tidak sehat dikisaran angka 106 mikrogram per meter kubik,” kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Ansori.
Menurut dia, kondisi itu pun sama seperti hari sebelumnya. Dia menyebut, pada Kamis (17/10), kualitas udara di Kota Palembang tetap berada pada level tidak sehat dikisaran angka 118 mikrogram per meter kubik.
“Jadi, dua hari berturut-turut kualitas udara di Kota Palembang tidak sehat. Data itu berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan dari alat ISPU yakni AQMS (AirQualityMonitoringSystem) yang berada di simpang lima DPRD Sumsel,” jelas dia.
Dia menjelaskan, kondisi udara di Kota Palembang kembali tercemar karena asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kembali terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Selatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memprakirakan adanya potensi hujan pada sejumlah wilayah di Sumatera Selatan pada tiga hari ke depan (17-19 Oktober 2019).
“Adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia mengakibatkan adanya pertemuan aliran massa udara (konvergensi) dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa yang sarat uap air ke arah pusat tekanan rendah. Hal ini yang mengakibatkan adanya potensi hujan beberapa hari ke depan,” ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Sumatera Selatan, Bambang Beny Setiaji.