Urban ID - Di Kota Palembang, ikan sungai menjadi salah satu pasokan utama di sejumlah pasar tradisional. Selain untuk dimakan langsung sebagi lauk pauk, ikan sungai juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan makanan khas sperti pempek, kemplang dan sejenisnya.
Ikan sungai yang dihasilkan dari Sungai Musi diantaranya gabus, baung, seluang, sepat, patin, hingga udang sungai atau udang satang untuk ukuran yang cukup besar. Namun, banyak yang belum mengetahui, bahwa pasokan ikan ini salah satunya dikirim dari kawasan Muara Belida.
Pantauan di salah satu dermaga speed boat tepatnya di bawah Jembatan Musi II, ikan dikirim ke Palembang melalui tengkulak atau pengepul dari sejumlah kawasan seperti Banyuasin, hingga kawasan perairan Muara Enim, Kecamatan Muara Belida,.
Uniknya, rata-rata pengepul ini adalah pemilik speed boat. Setiap hari ada sekitar 50-70 speed boat membawa penumpang dan ikan yang singah di dermaga ini. Ikan kemudian diterima langsung oleh pemesan yang tak lain adalah pedagang di sejumlah pasar tradisonal.
Satu unit speed boat membawa 50 kg -100 kg ikan sungai berbagai jenis tergantung hasil tangkapan nelayan di sejumlah desa perairan musi. Ikan kemudian di jual di pasar oleh pedagang ikan seperti di Pasar KM5, Cinde, Jakabaring, Padang Selasa, Lemabang hingga Pasar Alang Alang Lebar.
Salah satu pemasok ikan, Nurdin (44) mengatakan, saat tangkapan ikan oleh nelayan banyak bisa membawa 80 hingga 100 kg ikan. Umumnya ikan yang dibawa mayoritas ikan gabus, sebab merupakan bahan baku pembuat pempek.
Harga per kg ikan gabus Rp40 ribu hingga Rp55 ribu tergantung ukuran, biasanya semakin besar ukuran akan semakin mahal. Tidak hanya ikan gabus, udang sungai juga di hasilkan dari kawasan perairan ini.
“Udang sungai yang besar Rp120 ribu per kg tergantung kualitas, semakin segar ikan atau udang umumnga hatga semakin mahal,” kada Nurdin yang berasal dari desa di Muara Belida, Minggu (24/3/2019).
Dijelaskan dia, jarak Desa ini ke kota Palembang bisa ditempuh dengan lama perjalanan dengan speed boat selama kurang lebih 45 menit hingga satu jam. “Kalau kami setiap hari memasok, namun pernah tidak memasok karena ikan sungai sedang sulit,” katanya.
Demikian dikatakan pemasok ikan lainnya, Hoy (45), menurutnya sejumlah ikan umumnya selalu ada, namun ada beberapa jenis ikan yang semakin sulit diperoleh, seperti ikan belida, ikan tapah dan ikan lais.
“Lima tahun yang lalu ikan ini masih cukup banyak, namun saat ini sudah mulai jarang. Bahkan ikan belida yang sangat enak dibuat pempek, saat ini hampir tidak ada lagi,” kata warga Desa Muara Belida ini.
Salah satu pemesan ikan Den Den(26) mengatakan, setiap hari dirinya memasok ikan di kawasan ini untuk si jual di Pasar Padang Selasa. Umumnya ikan dari nelayan cukup fresh karena baru saja ditangkap.
“Ikannya cukup segar, karena biasanya pengepul langsung membawa ikan dari hasil tangkapan nelayan setiap pagi, untuk harga menurutnya cukup terjangkau, apalagi jika sudah berlanganggan,” ujar dia. (enno)