Urban ID - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bakal melakukan Tiga cara guna meningkatkan harga jual karet di tingkat petani. Pertama, mengeluarkan regulagi untuk mengurangi ekspor karet ke pasar internasional.
Kedua, kenaikan akan semakin terlihat setelah pemberlakukan regulasi kedua. Ketiga, hilirisasi dan industrialisasi.
Jokowi mengatakan pemerintah sudah melakukan lawatan ke sejumlah negara penghasil karet, seperti Thailand yang bertujuan untuk mengajak produsen karet melakukan kebijakan yang sama, sehingga suplai karet ke pasar internasional tidak terlalu banyak dan bisa dikendalikan.
“Jika pasokan berkurang, maka harga pasti akan naik. Kenaikan itu sudah mulai kelihatan,” kata Jokowi saat bertemu dengan sekitar 2.000 petani karet di Kecamatan Sembawa, Banyuasin,” Sabtu (9/3).
Cara kedua, bakal segera mengeluarkan regulasi agar setiap pemerintah daerah dapat menggunakan aspal karet dalam pembangunan jalan di daerahnya.
Seperti yang telah dilakukan Kementerian PUPR, membangun jalan menggunakan aspal karet. Nantinya tidak hanya di tiga provinsi saja. Yakni Sumsel, Jambi, dan Lampung. Tapi seluruh pemerintah daerah harus menggunakan campuran karet dalam penggunaan aspal.
“Nanti akan kita keluarkan edarannya. Payung hukumnya bisa dari Kementerian PU juga ditambahkan lagi oleh Kemendagri,” katanya.
Terakhir, mengenai hilirisasi dan industrialisasi. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai membeli karet, seperti PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), karena membeli karet ini tidak akan rugi.
“Kita harus berani ke arah sana (hilirisasi). Sebab sudah berpuluh-puluh tahun Indonesia selama ini hanya menjual karet dalam bentuk bahan mentah,” pungkasnya. (Bowok)