Urban ID - Masa tanam padi di April 2019 membuat produsen Pupuk Urea meningkatkan kapasitas produksi. Seperti di PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang menyiapkan stok pupuk Urea mencapai dua kali lipat lebih.
Direktur Utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro mengatakan Pusri juga berkewajiban memastikan pupuk tersedia di pengecer dan penyaluran pupuk sampai ke petani hingga stok pupuk aman. “Stok kami cukup aman, sekitar dua kali lipat kebutuhan per bulan,” kata Mulyono, Rabu (8/5).
Dari data yang dihimpun Urban ID, hingga 7 Mei 2019 kebutuh pupuk PSO di Lini III-IV Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk Urea mencapai 7.412 ton, sementara stok Pusri mencapai 16.604 ton.
Mulyono menyebutkan Pusri beserta induk perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) sedang getol memproduksi pupuk NPK seiring tingginya potensi pasar di masa depan. “Kami mencanangkan bangun pabrik NPK sebesar 2,4 juta ton sehingga nantinya kita punya kapasitas hingga 6 juta ton,” ujarnya.
Dibeberkan NPK merupakan pupuk yang dibutuhkan untuk agri industri Tanah Air dalam jangka panjang. NPK ini dibutuhkan daerah pertanian tanaman pangan, perkebunan juga hortikultura dan ini terus akan berkembang.
Salah satu upaya yang dilakukan menggandeng PT Semen Baturaja (Persero) Tbk untuk memasok kebutuhan clay sebagai bahan baku pembuatan pupuk NPK bagi industri. “Dengan adanya kerja sama ini bisa menguntungkan Pusri karena ongkos transportasinya bisa ditekan karena tidak lagi jauh-jauh ke Tuban melainkan dari Sumsel juga,” katanya.
Mulyono menjelaskan clay merupakan komponen perekat dari ketiga unsur natrium, fosfor dan kalium dalam produk pupuk NPK. Dalam produksi NPK tercatat mengandung komponen clay sebesar 20%. Perusahaan menghitung kebutuhan clay bisa mencapai 300.000 ton per tahun untuk menghasilkan 100.000 ton pupuk NPK. (eno)