Mendorong percepatan proses belajar tatap muka, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan gencar melakukan suntik vaksin corona (COVID-19) terhadap guru. Sedikitnya ada 1.704 guru di Sumsel yang akan divaksinasi secara bertahap.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan vakinasi ini salah satu yang menjadi prioritas sebab lembaga pendidikan harus segara melakukan belajar tatap muka sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Vakinasi ini sebagai langkah mendorong pecepatan proses belajar tatap muka, namun dengan tetap memenuhi ketentuan dan aturan protokol kesehatan,” katanya, Kamis (18/3).
Selain guru, vaksinasi juga dilakukan terhadap tenaga didik lainnya yang mencapai 240 orang, termasuk juga pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan. “Secara bertahap guru dan tenaga pendidik menunggu giliran akan divaksinasi,” kata Deru.
Gebernur bilang, vaksinasi yang dilakukan juga tidak hanya menyasar kalangan tertentu saja namun juga akan dilakukan termasuk kepada siswa, orang tua, tenaga honorer, termasuk pengasuh di pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.
Vaksinasi tersebut, lanjutnya, tidak hanya dilakukan untuk para pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel dan guru yang berstatus PNS saja, melainkan juga untuk pegawai dan guru yang berstatus honorer.
“Kami berharap agar upaya vaskinasi ini berdampak pada pulihnya lagi aktivitas belajar mengajar. Kami berharap sudah bisa belajar tatap muka pada pertengahan tahun ini, namun akan koordinasikan lagi dengan epidemiologi,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza Fahlevi menyebutkan saat ini pihaknya tengah mengkaji untuk penerapan sekolah tatap muka bisa segera dilakukan. Dinas Pendidikan secara diskresi telah mengumpulkan data tentang protokol kesehatan.
“Artinya jika belajar tatap muka ini sudah disetujui, bisa langsung dijalankan. Tidak perlu lagi uji coba. Untuk itulah, vaksinasi ini kita lakukan agar guru bisa kembali beraktivitas kembali,” katanya.
Kendati begitu, dia mengaku, belajar tatap muka tersebut saat ini telah dilakukan. Namun siswa yang datang tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa melainkan siswa yang datang ke sekolah hanya untuk mengumpulkan tugas dan berkonsultasi dengan guru.
“Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kejenuhan siswa. Ada dua sesi yang saat ini dijalankan daring dan tatap muka. Bulan Juli 2021 ini mudah-mudahan bisa dijalankan seperti biasa, namun yang terpenting disiplin menjalankan protokol kesehatannya,” jelas dia.