Urban ID - Puluhan masyarakat Desa Tanjung Baru Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim mendatangi kantor Gubernur Sumsel menuntut aktivitas perusahaan Rantai Mulia Kencana Energy (PT. RMK Energy) yang dinilai menyebabkan polusi udara yang tercemar, Rabu (24/4).
Kordinator aksi, Abror Vandozer mengatakan, jika perusahaan RMK Energy yang bergerak di bidang produksi arang batok kelapa dan cangkang kelapa sawit dalam melaksanakan aktivitas perusahaan menggunakan Smelter untuk pembakaran.
Selain itu, pengangkutan Batubara dari perusahaan tersebut menebarkan debu. Akibat dari debu batubara ini banyak warga setempat mengalami gangguan pernafasan atau ISPA.
“Selain itu, dalam mendirikan pelabuhan/terminal khusus, Perusahaan ini terindikasi tidak memiliki izin. Apalagi mereka menutup jalan ke Payakabung yang di pasang portal dan hal ini membatasi aktivitas masyarakat desa,” katanya.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah Provinsi Sumsel agar menindak lanjuti izin pendirian perusahaan dan berharap pemerintah untuk bertindak tegas terhadap bentuk pelanggaran yang di lakukan oleh perusahaan RMK Energy.
“Kami meninta Gubernur Sumsel untuk menyetop dan menindak tegas perusahaan tersebut karena tidak mematuhi peraturan dan undang – undang RI dengan cara memberhentikan aktivitas dan menutup perusahaan tersebut,” tegas dia.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel Edward Chandra yang mewakili gubenur Sumsel untuk turun menemui rombongan aksi, mengatakan jika pihaknya akan membentuk tim untuk menindak lanjuti tuntutan masyarakat Desa Tanjung Baru.
“Kita akan bentuk tim Terpadu dari pihak BLH, Dinas SDM, dinas Kesehatan serta dari pemerintah setempat. Semua aspirasi akan kami tindak lanjuti sesegera mungkin.Jika memang benar adanya pelanggaran yang di lakukan oleh perusahaan tersebut, kita akan menegakan peraturan sesuai aturan yang ada,” tukasnya.(bo)