Sebanyak 1.073.740 orang masih tercatat hidup dalam kemiskinan di Provinsi Sumateta Selatan. Ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumatera Selatan, Nasrun Umar di Palembang, Jumat (11/10).
Menurut Nasrun, jumlah penduduk miskin itu dari total lebih dari 8 juta warga di Sumatera Selatan. Namun, kata dia, total orang miskin tersebut hingga kini mengalami penurunan sebanyak 2.660 orang.
“Jumlah penduduk miskin pada September 2018 sebanyak 1.076.400 jiwa atau 12,80 persen. Sementara pada Maret 2019, jumlah penduduk miskin tinggal 1.073.740 orang atau 12,71 persen. Artinya, jumlah itu mengalami penurunan sebanyak 2.660 jiwa,” kata dia.
Dia mengklaim, penurunan itu sudah termasuk baik selama setahun kepemimpinan pasangana Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru dan Mawardi Yahya (HDMY) yang membuktikan komitemennya untuk menekan angka kemiskinan.
Menurut dia, pihaknya pun terus melakukan beberapa upaya. Di antaranya, kata dia, melalui penyaluran bantuan stimulan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi warga miskin, lalu membantu kemampuan keuangan 17 kabupaten dan kota dalam pembangunan infrstruktur untuk penanggulangan kemiskinan, kemudian pemerataan pembangunan infrastruktur kewenangan provinsi, serta kabupaten dan kota. Terakhir, pengendalian inflasi untuk menurunkan garis kemiskinan.
“Alhamdulillah, tingkat pengangguran terbuka Sumatera Selatan pada tahun 2019 turun menjadi 3,99% dibanding tahun 2018 yang berada di angka 4,23%. Kondisi itu tentu jauh di bawah angka nasional,” ucap Nasrun.
Beberapa hari lalu, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru melontarkan evaluasinya terhadap capaian kinerja masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada masa kepemimpinannya. “Ada peningkatan-peningkatan yang cukup baik dan merata, setiap indikator kerja tidak fokus di satu dinas atau instansi karena semua ditonjolkan,” ungkapnya.
Dia pun menambahkan, turunya angka kemiskinan, ditopang oleh bantuan semua pihak dengan penuh kebersamaan. “Dua minggu kerja keluar intruksi gubernur tentang one agent one inovasion, penurunan angka kemiskinan yang membanggakan meskipun harus tetap diperbaiki karena RPJMD 5 tahun,” pungkasnya.