
Urban ID - Untuk mengoptimalkan hilirisasi industri karet di Sumatera Selatan pemerintah provinsi Sumsel telah menyiapkan peta jalan (roadmap).
Saat ini Pemprov Sumsel akan mengoptimalkan upaya jangan pendek untuk persiapan hilirisasi industri karet di Sumsel,
Karo Perekonomian Sumsel, Afrian Jhon mengatakan upaya jangka pendek tersebut salah satunya yaitu dengan membentuk sentra produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) penghasil produk berbahan baku karet yang telah ada di Sumsel.
“UMKM di Sumsel ini sudah banyak yang menghasilkan produk lain dari bahan baku karet namun masih belum besar sehingga perlu dibentuk sentra produk dan akan semakin dimasifkan,”katanya, Kamis (25/6).
Saat ini UMKM yang mengolah hasil produk karet di Sumsel tersebar di Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim serta di PALI. Dirinya menilai upaya jangka pendek ini akan lebih baik ketimbang memaksakan hilirisasi industri karet pada skala besar yang relatif membutuhkan waktu lama.
“Tak hanya itu, untuk hilirisasi industri karet skala besar seperti pendirian pabrik ban juga dihadapkan pada beberapa kendala seperti sulitnya menggaet investor untuk lakukan investasi di Sumsel, infrastruktur, insentif di sektor regulasi, “ujarnya.
Sehingga untuk hilirisasi industri karet disarankan untuk skala kecil seperti lewat UMKM yang menghasilkan produk untuk pasar domestik, jangan langsung orientasi ekspor.
Selain itu pihaknya pun akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Agro Sumsel pada tahun 2021. sebelumnya BUMD pangan ini telah dicanangkan gubernur Sumsel Herman Deru pada 2018 lalu.
“Hingga kini peraturan daerah (perda) mengenai BUMD Agro telah sampai di Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Sumsel dan pada tahun ini akan rampung, “jelasnya.
Menurut Aprian, pendirian BUMD Agro ini bukan hanya untuk menyokong hilirisasi industri karet tetapi juga untuk mengoptimalkan sektor pertanian dan perkebunan lainnya di Sumsel.
“Perda BUMD Agro Sumsel akan selesai pada 2020 ini dan nantinya pada 2021 akan mulai action.” ujarnya.