Menu

Mode Gelap

News

Sumsel Siagakan 1.000 Personel Gabungan Antisipasi Karhutla

badge-check


					Sumsel Siagakan 1.000 Personel Gabungan Antisipasi Karhutla Perbesar

Memasuki musim kemarau, Pemerintah Provinsi Sumsel bekerjasama dengan TNI-Polri, serta manggala agni, dan pihak swasta, menyiagakan 1.000 personel gabungan untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan kesiapsiagaan dalam menanggulangi karhutla pada musim kemarau tahun 2020 ini tidak hanya melibatkan TNI-Polri dan unsur pemerintahan lainnya saja. Tapi juga sejumlah perusahaan perkebunan, dan masyarakat di Sumsel.

“Sebagai langkah awal, sudah kita siagakan 1.000 personel gabungan untuk bersiaga di sejumlah daerah yang dianggap rawan karhutla,” katanya, Selasa (30/6).

Herman Deru bilang, setidaknya ada 1,4 juta hektare lahan gambut yang berpotensi mudah terbakar di Sumsel. Oleh karena itu, perusahaan perkebunan di Sumsel juga telah diminta aktif berpartisipasi dalam hal mencegah karhutla ini.

“Kita juga terus mengimbau masyarakat yang membuka lahan agar tidak menggunakan jalan pintas, seperti membakar,” katanya.

Selain itu, pihaknya telah menjadikan para bupati yang ada sebagai Dansatgas di setiap daerahnya masing-masing dan juga termasuk ke dalam gugus tugas provinsi.

“Dalam kegiatan apel ini juga saya mengajak para bupati untuk melihat langsung TNI, Polri, masyarakat relawan dalam bekerja sehingga dapat diturunkan ke daerahnya masing-masing,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau rencana dan upaya pengendalian Karhutla harus dilaksanakan ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota hingga tingkat desa.

“Peram kepala desa dalam hal ini juga penting dalam pengendalian Karhutla harus diawasi pelaksanaanya dan harus terus dievalusi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, mengatakan pihaknya mencatat dari periode Januari hingga Juni 2020 total ada 1.868 titik panas yang muncul di Sumsel.

Dari jumlah titik panas terbanyak terjadi pada Maret berjumlah 475 titik yang didominasi berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

“Berdasarkan prediksi dari BMKG musim kemarau di Sumsel sudah masuk di beberapa wilayah sejak akhir Mei lalu hingga Juni ini secara bertahap. Tetapi prediksi kami musim kemarau tahun ini akan lebih pendek dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara di Monas

1 Juli 2025 - 20:45 WIB

HDCU Inisiasi Retret Siswa di Bumi Perkemahan Gandus Cetak Generasi Pemimpin Masa Depan

1 Juli 2025 - 19:44 WIB

Peduli Warga Merapi Lahat, Cik Ujang Ultimatum Perusahaan Batu Bara Bangun Jalan Khusus

1 Juli 2025 - 18:44 WIB

MSS Unggul di Konferensi Nasional, Berdayakan Pasien TBC di Palembang

1 Juli 2025 - 13:46 WIB

Peringatan Harlah Muslimat dan Fatayat NU, Gubernur Deru Titip Pesan Syukur dan Sabar

30 Juni 2025 - 10:30 WIB

Trending di News