Saat ini minuman dan makanan berbahan bubble tea makin disukai bahkan terus berkembang kedainya di Indonesia terutama di pusat perbelanjaan. Meski sangat nikmat, hanya saja ada efek yang ditimbulkan apalagi jika dikonsumsi berlebihan.
Kejadian memilukan dialami perempuan dari provinsi Zhejiang berusia 14 tahun. Dia menjalani pengobatan darurat di rumah sakit lokal, Selasa (28/5/2019) setelah mengeluhkan sakit perut dan kesulitan makan dan buang air besar sembelit.
Setelah menjalani pemeriksaan CT Scan di bagian perut, dokter menemukan bahwa perut, saluran pencernaan dan anus nya tersumbat oleh bubble. Melansir laporan Sin Chew, dokter terkejut dan menanyakan gadis itu tentang seberapa sering dirinya mengonsumsi bubble tea.
Remaja perempuan itu lalu menjawab terakhir kali mengonsumsi bubble tea 5 hari lalu. Dokter Zhang yang merawat anak itu mengatakan bahwa jumlah bubble dalam perut anak itu tidak hanya akumulasi sehari.
Anak perempuan itu disinyalir kerap menutupi kebiasaan minum bubble tea dari orangtuanya. Dokter lalu memberikannya cairan laksatif untuk mendorong bubble yang tersumbat di perutnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Kota Zhuji mengatakan bahwa bubble dalam bubble tea itu terbuat dari tepung kanji yang tidak mudah dicerna. Ditambah lagi, beberapa penjual membuat adonannya lebih kenyal, yang membuatnya lebih berbahaya bagi sistem pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih.
Dilansir Epoch Times, pada 2015 juga terjadi skandal yang melibatkan mutiara di bubble dengan korbannya adalah jurnalis televisi di Provinsi Shandong. Dari pemindaian CT, diketahui ada mutiara di perutnya. Berdasarkan investigasi, diketahui “mutiara” tapioka itu berasal dari ban bekas serta sol sepatu. (eno)