Adis Karim perajin dan desainer busana songket Palembang ini berhasil menembus pasar dunia. Bahkan berkat karyanya, pemilik Rumah Songket Adis ini juga diundang secara khusus untuk Feshion Show di Amerika Serikat. Meski begitu, wanita kelahiran 29 Juli 1984 ini memiliki impian agar songket Palembang dapat diakui UNESCO.
Sekitar 13 tahun lalu, Adis mulai belajar mengolah bahan sendiri, mendesain, hingga menenun songket menjadi sebuah pakaian. Berbekal kerja keras itu, kini ia memiliki ratusan perajin songket di Rumah Songket Adis (RSA) miliknya. Satu hal yang selalu diutamakannya, yakni menjaga kualitas. Hal itu membuat setiap songket yang diproduksinya kini tak kalah dengan tenunan songket terdahulu.
“Kita berupaya agar kain songket yang diproduksi tidak terkesan tua. Tetap elegan tapi tidak kaku, serta lebih ringan dan indah dengan sentuhan benang emas ciri khas songket Palembang,” katanya, Sabtu (6/7).
Upaya itu pun berbuah manis, meski tanpa difasilitasi Pemerintah Daerah (Pemda), dirinya diundang Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston, Texas, Amerika Serikat untuk memperkenalkan hasil karyanya pada Indonesia Fashion Show 2019 di The Galleria serta di Ramarkable Indonesia Fair 2019 di Navy Pier, Chicago, pada 13-20 Juli 2019.
“Kegiatan itu akan dihadiri oleh berbagai kalangan, baik pemerintah, non-pemerintah, diplomatic crop, dan masyarakat setempat,” katanya.
Adis bilang, bukan suatu yang mudah hingga akhirnya terpilih untuk tampil di Amerika. Sebelumnya ia harus melalui berbagai proses yang diawali dengan pencarian Usaha Kecil Menengah (UKM) di beberapa tempat Indonesia. Songket yang diproduksinya kemudian terpilih secara lisan, dan satu bulan dari proses pemilihan itu barulah mendapat undangan resmi. (eno)