Treveling Dulu atau Beli Rumah?

0
Kaum milenial melihat pameran KPR di Gedung Menara Mandiri, Region II, Palembang, Jumat (1/3) (foto : Urban ID)

Urban ID - Minat generasi milenial lebih suka traveling atau jalan-jalan dibandingkan membeli rumah di saat ini sudah menjadi hal yang biasa saja. Ketertarikan untuk memenuhi keinginan gaya hidup yang tinggi jauh lebih besar dibandingkan membeli rumah.

Sebagian dari kalangan ini cenderung membeli gadget atau kebutuhan fesyen yang mahal dan menganggap hunian memiliki nilai yang tidak terjangkau untuk penghasilan saat ini. Padahal, banyak diantara milenial ini memiliki penghasilan yang jelas.

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan generasi zaman sebelumnya yang lebih memilih mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk investasi jangka panjang, seperti tanah, mobil atau rumah.

CEO Bank Mandiri Region II Sumatera Aribowo mengatakan, pada umumnya kaum ini punya prioritas yang berbeda, beberapa dari mereka bahkan menyebutkan pengalaman jauh lebih penting dibandingkan apapun, apalagi soal investasi.

“Untuk saat ini bisa aman karena belum ada tanggungan, dan tentunya ini akan membuat keuangan tidak sehat. Padahal, generasi milenial merupakan generasi yang dinamis dan mengejar sukses di usia muda,” katanya, disela-sela pameran produk di Gedung Menara Mandiri Palembang, Jumat (29/2).

Kendati demikian, Ari mengungkapkan jika program KPR milenial di Region II cukup berhasil menarik minat generasi ini. Tahun lalu, usia kelahiran 1982 hingga 1997, realisasi penyaluran KPR yang telah dicairkan mencapai 62 persen, sedangkan usia 1982 ke atas sebesar 38 persen.

Mengapa harus investasi rumah sedini mungkin?, Asisten VP Consumer Loan Head Bank Mandiri Region II Sumatera 2, Augustinus Parulian membeberkan, bahwa hal ini lebih kepada memilih menyisihkan penghasilannya ketimbang untuk gaya hidup atau menggunakan uangnya secara bijak. Beberapa benefit membeli rumah sedini mungkin diantaranya :

1. Motivasi diri untuk bekerja lebih giat

ilustrasi

Saat ini jarang sekali generasi muda yang mampu membeli rumah secara langsung dan tunai. Bagi sebagian orang, membeli rumah dengan uang muka yang besar mungkin akan terasa menjadi beban. Apalagi kemudian harus mencicil dengan jangka waktu yang cukup lama.

Namun milenial yang berfikiran positif, maka hal ini akan menjadi motivasi bagi diri untuk bekerja semakin keras dan mendapatkan penghasilan yang lebih banyak, sehingga mencicil akan terasa lebih ringan.

2. Investasi yang menjanjikan

Membeli rumah termasuk investasi yang menguntungkan, sebab harga yang cenderung mengalami peningkatan nilai jual setiap tahun. Apalagi jika lingkungan di sekitar rumah tersebut semakin ramai. Dalam kurun waktu 10 tahun, rumah yang dibeli saat ini dapat memiliki nilai jual beberapa kali lipat.

Selain rumah bisa dihuni sendiri karena menjadi kebutuhan pokok, rumah juga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan dengan cara disewakan. Penghasilannya, bisa digunakan untuk membayar cicilan rumah atau digunakan untuk modal usaha.

3.     Menghindari naiknya harga rumah

iluatrasi (foto : net)

Membeli rumah sedini mungkin memiliki banyak keuntungan, salah satunya menghindari naiknya harga rumah yang sudah pasti naik setiap tahun. Ketika menunda dan menunggu untuk membeli rumah, sama saja dengan membiarkan harga rumah impian semakin mahal.

Menabung terus menerus hingga mampu membeli rumah secara tunai juga sangat sulit dilakukan, apalagi kebutuhan dan gaya hidup saat ini menjadi godaan terberat kaum milenial. Solusinya, memanfaatkan fasilitas cicilan akan mempersiapkan diri dan  rasa tanggung jawab untuk lebih giat bekerja.

Augustinus menambahkan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus milenial di Mandiri memiliki keuntungan diantaranya suku bunga kredit rendah mulai dari 7,58 persen per tahun dengan tenor waktu cicilan yang lebih panjang hingga 25 tahun.

Selain itu, uang muka mulai dari nol persen diberlakukan untuk pembelian rumah pertama dan payroll Mandiri yang memenuhi ketentuan lainnya, diantaranya kemampuan bayar dan penghasilan.

Untuk KPR rumah baru, secara regional penyaluran sudah mencapai Rp1,5 triliun atau sekitar 51 persen dari total pembiayaan di Region II. “Target tahun ini kami harapkan bisa tembus dua digit,” tutur dia. (enno)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here