Badan Restorasi Gambut (BRG) terus lakukan upaya aktif restorasi gambut melalui kegiatan 3R yaitu: Pembasahan Kembali (Rewetting), Revegetasi, Revitalisasi Sosial-Ekonomi masyarakat dan Program Desa Peduli Gambut di Provinsi Sumatera Selatan.
Hingga 2019, kemajuan kegiatan restorasi yang dilakukan BRG, Pemda bersama para mitra dan masyarakat di provinsi ini yang sudah mendapat intervensi kegiatan 3R menjangkau 5 kabupaten, 19 kecamatan dan 54 desa di Sumsel.
Sosialisasi Digital dengan tema “Sosialisasi Restorasi Gambut Sumatera Selatan 2020” menampilkan pembicara: Dr. Ir. Didy Wurjanto, MSc (Kepala Kelompok Kerja Perencanaan Anggaran dan Hukum), Dr. Ir. Suwignya Utama, MBA (Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi), Ir. Soesilo Indrarto, M.Si (Kepala Kelompok Kerja Wilayah Sumatera), Abdul Karim Mukharomah, SE, ME (Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Data),. Drs. H. Edward Candra, M.H (Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan), Ansori, S.Sos (Kepala Bidang Penanganan Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan), Dr. Ir. H. Firmansyah, M.Sc (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan)
Pembasahan ekosistem gambut merupakan upaya awal pencegahan kebakaran. Namun demikian, kita perlu tetap waspada karena kebakaran masih berpotensi terjadi. Kerusakan gambut yang sangat parah memerlukan waktu panjang untuk pemulihan karena gambut belum sepenuhnya kembali pada kondisi semula.
Menurut data BPBD Sumsel, tahun 2019 Provinsi Sumatera Selatan mengalami kebakaran hutan, kebun dan lahan yang cukup luas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu 428.356 hektar, dan sebanyak 254.164 hektar atau sekitar 59 % berada di Kawasan Gambut.
Upaya penanganan pemulihan terus dilakukan dan pada 2019, kegiatan fisik restorasi gambut dilakukan melalui mekanisme Tugas Pembantuan oleh Pemerintah Daerah. Sampai saat ini telah terbangun 331 sumur bor, 774 sekat kanal dan 37 upaya penimbunan kanal untuk program pembasahan ekosistem gambut atau rewetting.
Untuk revegetasi tahun 2019 di Sumatera Selatan dilakukan pada 250 hektar lahan sedangkan paket revitalisasi sosial-ekonomi berupa paket peternakan, perikanan dan perkebunan sebanyak 66 paket telah didistribusikan kepada kelompok masyarakat di desa pada area target restorasi.
Kegiatan penyiapan dan pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam program Desa Peduli Gambut (DPG). Untuk Provinsi Sumatera Selatan, program DPG pada tahun 2020 dilakukan BRG bersama para mitra pada 73 desa/kelurahan yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Rawas, Musi Rawas Utara. Yang menggembirakan juga bahwa sudah terbentuk Kawasan Pedesaan di Sumsel tepatnya Kawasan Pedesaan Agrominapolitan Gambut Banyuasin. Adapun untuk program Desa Peduli Gambut sudah terbentuk 54 mini demplot dengan 159 kader SLPG (Sekolah Lapang Petani Gambut).
Untuk memantau kinerja intervensi PIPG yang telah dibangun BRG bersama mitra mengembangkan teknologi pemantauan tinggi muka air (TMA) di lahan gambut secara realtime melalui Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut (SIPALAGA).
Hingga Juni 2020, telah terpasang 14 unit alat pemantau TMA di Sumatera Selatan. Alat pemantau TMA ini akan merekam parameter tinggi muka air, kelembaban tanah dan curah hujan dan datanya dikirim setiap minggu ke Dinas Daerah, BPBD dan satgas karhutla provinsi.