Festival Syariah (FESyar) yang diadakan Bank Indonesia kantor perwakilan Sumateta Selatan (Sumsel) resmi dibuka. Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 2 sampai 4 Aguatus 2019 ini, menghadirkan 18 perbankan syariah, 39 UMKM serta 14 lembaga pendukung seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Baznas dan Badan Amal Wakaf Indonesia.
Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyampaikan, apa yang dilaksanakan Bank Indonesia hari ini hingga dua hari kedepan, merupakan bentuk kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi syariah yang sedang digalakkan Pemerintah.
“Ini adalah tahun ketiga FESyar yang diadakan Bank Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yang terus konsisten dilaksanakan sejak 2017 lalu,” katanya.
Dody mengatakan, Bank Indonesia punya komitmen kuat untuk memajukan ekonomi syariah. Karena, sebagai negara muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya perekomian syariah dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Kita memiliki pasar produk, kebutuhan barang dan jasa yang sangat besar, alangkah baiknya pemenuhan itu dilakukan oleh kita sendiri. Dimana, ekonomi syariah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru secara nasional,” tuturnya.
Melalui FESyar ini juga, Dody berharap akan ada timbul kontrak pembelian yang berjangka panjang dengan bisnis matching yang dilakukan antara produsen dengan pembeli serta perbankan dari sisi financing.
“Ini merupakan end to end yang sifatnya kegiatan syariah selama tiga hari di Palembang. Mudah-mudahan dengan kegiatan FESyar ini syiar syariah semakin berkembang. Dan Sumsel bisa menjadi mercusuar perekonomian syariah di Sumatera,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Yunita Resmi Sari menerangkan, FESyar ini menjadi strategi Bank Indonesia dalam memperluas pasar perbankam syariah.
“Sudah seharusnya perbankan syariah menjadi tuan rumah di negeri sendiri melalui pertumbuhan ekonomi syariahnya,” terangnya.
Penerapan ekonomi syariah yang saat ini sedang digalakkan Pemerintah, cukup menjadi perhatian negara-negara lain. Karena, dengan adanya pertumbuhan ini, maka kedepan UMKM di tabag air memiliki peluang yang lebih besar di negeri sendiri.
“Saat ini Indonesia sudah menjadi perhatiaan beberapa negara luar, itu semua disebabkan karena penerapan sistim ekonomi syariah yang dianggap cukup berhasil,” tandasnya. (eno)