Urban ID - PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (S2JB) memastikan kesiapan PLN dalam mengalirkan listrik pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 masuk dalam kategori aman.
Untuk siaga pada pesta demokrasi tersebut, PLN menyiapkan sebanyak 1900 personel yang akan berjaga selama 24 jam dibagi menjadi 3 shift kerja. Para personel ini akan ditempatkan di wilayah S2JB hingga sampai ke desa-desa ketika ada masalah kelistrikan saat proses Pemilu berlangsung.
“Kesiapan PLN di Pemilu ini sudah cukup aman untuk sistem ketenagalistrikan. Personel juga ada 1900 orang yang berjaga sampai penghitungan suara selesai,” ujar General Manager PLN UIW Sumsel Jambi dan Bengkulu (S2JB), Daryono, Senin (15/4).
Ia menjelaskan, secara umum kondisi kelistrikan di Sumsel kapasitas pembangkit Sumsel surplus 500 megawatt karena pembangkit Sumsel memiliki kapasitas 1352 megawatt dan hanya digunakan 800 megawatt.
Surplus ini kemudian didistribusikan ke provinsi tengganga karena sistem kelistrikan saat ini sudah terinterkoneksi dari Aceh hingga Lampung.
“PLN siap mensukseskan pemilu dengan menjaga kestabilan listrik khususnya di titik rentan seperti KPU dan panwaslu dengan total 40 lokasi di wilayah Sumsel, Jambi, Lampung dan Bengkulu,” tegasnya.
Selain itu, mengantispasi gangguan pamadaman listrik yang tidak diinginkan selama kegiatan Pemilu, PLN UIW S2JB meyiapkan satu unit mobil (PDKB) atau mobil pekerjaan dalam keadaan bertegangan sehingga pengerjaan perbaikan tidak perlu memadamkan listrik.
Mobil PDKB ini memiliki fungsi untuk perbaikan listrik yang tetap bisa diperbaiki meski listrik tidak dipadamkan. Pengerjaanya juga lebih cepat dari unit sebelumnya yakni jika unit sebelumnya bisa menyelesaikan satu jam maka unit baru ini bisa menyelesaikan pengerjaan gangguan 30 menit.
“Mobil PDKB ini hanya satu unit sehingga kita antisipasi dengan menyiapkan genset. Kelistrikan sudah kita siapkan sejak Maret hingga akhir Mei atau hingga penghitungan surat suara selesai,” pungkasnya. (Bowok)