Dalam pembelian sepeda motor ada yang namanya keterangan ST terutama pada transaksi online yang kini tengah marak. Memiliki kendaraan ini sama saja dengan menadah barang bodong dan bisa dipenjara.
Kendaaran yang dijual dengan kode ST umumnya adalah kendaraan bekas. ST dalam arti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) only atau kendaaraan yang dijual tanpa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Penjualan umumnya dilakukan di media sosial dan situs jual beli online dan jual beli motor tanpa surat-surat ini jelas melanggar aturan. Namun tak dipungkiri aktivitas ini masih marak, karena harga motor tanpa surat-surat ini yang tergolong miring.
Untuk temuan pihak kepolisian, kejahatan terendus di Lumajang. Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban terus mempersempit adanya penjualan motor bodong. “Saya ingin menghimbau kepada masyarakat Lumajang, agar tidak bangga menjadi bagian dari pelaku kejahatan,” kata dia.
Ia menilai apapun alasannya membeli motor bodong sama dengan bagian dari pelaku kejahatan. “Karena membeli motor bodong sama dengan menyuburkan aksi curanmor,” beber AKBP Arsal Sahban.
Menurut penuturan dia, berdasarkan teori ekonomi semakin banyak permintaan, suplainya juga pasti akan meningkat. “Masalahnya suplai diperoleh dari aksi kejahatan seperti begal maupun curanmor untuk memenuhi permintaan pasar yang besar,” jelas dia.