Urban ID - Kopiah Resam merupakan kerajinan tangan khas dari Provinsi Bangka-Belitung (Babel) yang diwariskan secara turun temurun. Kopiah Resam atau disebut songkok kini telah mulai punah seiring perkembangan zaman.
Wanto, salah seorang pedagang kopiah resam yang berada di Pertokoan Pasar Tradisional 16 Ilir mengatakan. Saat ini kopiah resam sudah sepi pembeli terlebih lagi bahan yang ada harus dipesan dahulu selama dua minggu dan baru datang ke Palembang. “Untuk bahan langsung dari luar kota karena di Palembang tidak ada akar resam, dan sudah sangat langka,” Jelasnya saat berjualan, Rabu (12/5).
Untuk harga satu kopiah resam itu dibandrol Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu, dan peminat pembeli sudah sangat menurun. Wanto yang sudah berjualan selama 18 tahun itu saat ini hanya bisa menjual dua hingga lima buah songkok resam. “Saat ini peminta sudah menurun, tetapi namanya juga berdagang pasti ada pasang surut,” ujarnya
Kopiah resam itu dapat berkhasiat untuk pemecah bisul, infeksi saluran kencing, obat batuk dan obat luka memar. Tapi, di tangan masyarakat kreatif, tanaman ini dapat bernilai jual tinggi, yang biasanya dibentuk menjadi kopiah. “Ini juga sebagai obat, dan peci ini bisa dilipat tanpa rusak,” Ujarnya.
Bahan yang digunakan untuk membuat kopiah ini berasal dari tanaman resam yang sudah tua. Buang kulit luarnya dan ambil bagian putih yang porosnya berwarna cokelat. “Jemur di bawah terik matahari. Bila sudah kering, raut resam dengan kaleng susu yang sudah dilubangi hingga halus. Resam yang sudah halus tadi digosok dengan lilin madu,” pungkasnya. (bo)