Urban ID - Meski disebutkan maskapai harga tiket sudah turun, namun faktanya masih banyak penumpang pesawat rute domestik mengeluhkan harga tiket masih tinggi.
Kondisi ini berdampak pada penurunan minat kunjungan ke sujumlah daerah, dan secara tidak langsung menggerus sejumlah aspek pariwisata termasuk okupansi hotel di daerah.
“Okupansi hotel seperti di Palembang sangat tergerus, biasanya rata dikisaran 80 persen kini hanya sekitar 40 persen,” kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Aspiudin, Rabu (27/3).
Herlan mengatakan, tingkat kunjungan ke daerah sangat berdampak dari pengurangan flight maakapai, bahkan disebutkan pihak terkait pengurungan mencapai 1.079 kali penerbangan.
Dia mengatakan PHRI sudah berupaya berkoordinasi terkait permasalahan ini dengan pihak Kementrian Perhubungan dan Kementrian Maritim beberapa waktu lalu di Jakarta.
Herlan menyebutkan akan ada upaya memberikan izin terbang bagi maskapai Air Asia dan Scoot agar ikut meramaikan penerbangan domestik, karena sebelumnya hanya melayani rute-rute ke luar negeri.
Dibeberkan dia, faktanya saat ini hampir semua rute penerbangan internasional dua maskapai itu harganya sangat kompetitif sekali dan jauh lebih murah dibandingkan harga tiket rute domestik.
“Pernah harga tiket dari Palembang ke Malaysia saja jauh lebih murah dibandingkan rute Palembang-Jakarta. Ini sudah tidak sehat,” katanya.
Herlan menggambarkan, pasar internasional pemainnya sangat banyak makanya kompetisi sehat. “Kami tentunya tidak tinggal diam, apalagi hal ini menyangkut kelangsungan pariwisata,” katanya. (enno)