Urban ID - Dalam rangka mengatasi ancaman radikalisme yang semakin mengkhawatirkan, Polri menekankan pentingnya upaya kontra radikal.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Terorisme adalah Musuh Kita Bersama’ yang diadakan di Pondok Pesantren Al-Musthofa, Kendal, Jawa Tengah.
Dia menjelaskan bahwa kontra radikal merupakan upaya strategis yang bertujuan membangun ketahanan individu dan kolektif masyarakat guna mencegah pengaruh radikalisme.
“Kontra radikal merupakan upaya membangun personal guna mencegah paham radikalisme yang saat ini banyak diembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen dengan tujuan mengubah paham seseorang menjadi radikal,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis 25 Juli 2024.
Upaya kontra radikal, lanjutnya, harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Selain forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), Trunoyudo juga menekankan perlunya partisipasi aktif dari tokoh agama, masyarakat, adat, dan pemuda. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat benteng sosial terhadap penyebaran paham radikal.
Acara FGD ini juga menghadirkan Ustaz Muhammad Nasir Abbas, seorang mantan narapidana terorisme (napiter), sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Ustaz Nasir menegaskan bahwa terorisme adalah ancaman nyata meskipun tidak selalu terlihat.
Polri, melalui berbagai inisiatif seperti FGD ini, terus berupaya membangun sinergi dengan masyarakat untuk mencegah dan melawan radikalisme serta terorisme. Upaya kolektif ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai bagi seluruh rakyat Indonesia.