Sembako Terus Naik, Pemilik Usaha Kurangi Porsi Makanan

0

Urban ID - class="p1">Dua pekan lagi menjelang bulan suci Ramadhan, harga komoditas di pasaran di kota Palembang terus mengalami kenaikan yang drastis.

Beberapa harga sembako yang naik seperti seperti harga bawang putih yang mencapi Rp 55 ribu perkilogram dan bawang merah Rp 50 ribu perkilogram.

Bawang merah semula dari Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu perkilogram. Bukan hanya itu saja, untuk ayam potong Rp 30 ribu perkilogram naik menjadi Rp 35 ribu perkilogram, untuk harga cabai masih normal dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu perkilogram.

Nani, salah seorang pedagang sayuran di pasar tradisional KM 5 mengatakan bahwa yang harga yang naik sangat melejit adalah bawang putih, sedangkan untuk harga bawang merah sudah dari beberapa pekan terakhir naik.

“Tidak tahu juga penyebab naik nya, kita jual bya dengan harga yang ada saja. Kalau kita tidak mengikuti harga yang ada kita bisa bangkrut,” ujarnya, Senin (22/4).

Dirinya juga mengatakan bahwa sejak kenaikan harga komidtas itu, banyak pembeli yang mengeluh dengan harga yang selangit tersbut. Dan mau tidak mau tawar-menawar dari para pembeli sudah tidak masuk di nalar.

“Mereka nawar itu hampir tidak ada lagi untung untuk kita, kalau seperti ini kan takut nya banyak barang yang membusuk,” katanya.

Sementara itu, Agum seorang pedagang pasar tradisional 16 ilir menungkapkan,  untuk saat ini harga telur sudah mengalami kenaikan, dan menurutnya sudah menjadi hal yang lumrah jelang bulan puasa.

“Kalau untuk daging sekarang sih belum terlalu naik masih di angka Rp 105 ribuan, kalau ayam potong ayam potong Rp 35 ribu naik dari biasa Rp 30 ribu,” jelasnya.

Ditempat berbeda, Jhon salah seorang pemilik rumah makan mengutarakan harus mengurangi porsi resep makanan tetapi tidak mengubah cita rasa makanan. Dan juga ada protes dari pembeli yang memprotes kenapa lauk ataupun bumbu yang diberikan sedikit.

“Ini dampaknya ke kita juga pra pemilik rumah makan, memang sudah biasa seperti ini tetapi kapan bisa stabil harga yang ada di pasar,” ujarnya.

Berbeda hal dengan, Rosidiana ibu rumah tangga yang mengeluh harga bahan pokok naik. Dirinya juga tidak bisa lagi terlalu berlebihan untuk berbelanja kebutuhan dan harus memperhitungkan ulang pengeluaran.

“Bulan puasa sebentar lagi gaji tidak naik, seperti ini terus tambah susah hidup,” pungkasnya. (Bw)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here