Menu

Mode Gelap

Sport

Sumsel Gelar Kejuaran Polo Air Sriwijaya Cup 2019

badge-check


					Sumsel Gelar Kejuaran Polo Air Sriwijaya Cup 2019 Perbesar

Wakil Gubernur Sumatera SelatanMawardi Yahya mengapresiasi dan mendukung penuh akan digelarnya kejuaraan Polo Air Sriwijaya Cup 2019. Terlebih daerah ini secara filosofi dikelilingi  perairan khususnya di Palembang ada sungai Musi, menjadikan mayoritas masyrakat Provinsi Sumsel sudah pasti pandai berenang.

“Pemprov Sumsel mendukung penuh apapun kegiatan yang sifatnya dapat melibatkan masyarakat Provinsi Sumsel dalam hal positif, kompetisi seperti ini dapat melahirkan bibit atlet putra dan putri daerah yang akan mengharumkan nama provinsi Sumsel,” Mawardi Yahya saat menerima panitia kejuaraan Polo Air Sriwijaya Cup 2019, bertempat di ruang kerja Wakil Gubernur Sumsel (18/7) Pagi.

Menurutnya  event ini nantinya akan berdampak pada lahirnya bibit atlet asal Sumsel, mengingat dulu pada era tahun 80-an Provinsi Sumsel telah merajai polo air secara nasional. “Dulu pada tahun 80-an. Para atlet Polo air Sumsel sempat menjadi juara tingkat nasional. Nah inilah saatnya olahraga ini kembali kita hidupkan untuk menjaring pemain muda yang nantinya menjadikan Sumsel kembali menjadi juara,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana kejuaraan Polo Air Sriwijaya Cup 2019 Anugerah Widi menambahkan, event tersebut  akan dilaksanakan tanggal 20 Juli mendatang,  dengan melibatkan 42 orang altet dan sekitar  20 orang pelatih dan manajer. Kejuaraan berlangsung selama satu hari ini dengan tujuan untuk memperkenalkan olahraga polo air sekaligus  juga untuk pembibitan atlet daerah.

“Harapan Saya polo air ini bisa berkembang pesat di Provinsi Sumsel apalagi daerah ini  pada tahun 80-an  sempat  merajai dikancah nasional. Kegiatan juga bertujuan untuk mensosialisasikan olahraga polo air ke 17 Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumsel,” tegasnya.

Untuk diketahui, Polo air adalah olahraga air beregu, yang dapat dianggap sebagai kombinasi renang, gulat, sepak bola dan bola basket. Satu tim bertanding terdiri dari dari enam pemain dan satu kiper.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tolak Pemahaman Radikal dengan Lomba Video Pendek dan Diskusi Film

 

REHAT – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta peran pemuda melalui pendidikan dari SD, SMP, SMA, serta Perguruan Tinggi untuk melek dalam menelan informasi teknologi yang saat ini banyak menyesatkan tentang pemahaman radikalisme dan terorisme

Hal ini diungkapkan Inspektur BNPT, Dr. Amrizal saat acara Satu Indonesia, “Lomba Video Pendek dan Diskusi Film” yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di The Alts Hotel, Palembang, Kamis (18/7).

Amrizal mengatakan masyarakat harus diberikan pemahaman khususnya para pemuda agar paham menggunakan informasi teknologi itu sehingga informasi yang diterima jangan langsung diterima mentah-mentah.

“Tahun 2014 itu ada anak yang SD dia bisa bikin bom dari Media sosial, belakar dari situ, ini bahanyanya sekarang dari internet mudah sekali mereka dapat berita dan informas yang kita simak dengan baik informasi sangat menyesatkan. Upaya kita, melakukan penndekatan seperti hari ini lomba video pendek kita berikan bagaimana pemuda kota membuat karya seni berupa film yang menggambarkan  mereka bersatu walaupun beda budaya, agama, bahasa dan adat istiadat,” katanya.

Sementara itu, Ketua FKPT Sumsel, Periansyah mengatakan, radikalisme, terorisme itu adalah paham global yang jauh dari kearipan lokal. “Di Sumsel ini sebenarnya enggak ada tetapi dunia yang sudah mengglobal ini orang bisa tahu dengan menggunakan gadget dan peran guru dan tua penting dalam menangkap pemahaman-pemahaman radikan tersebut, kalau tidak ya kita semua akan kebobolan,” pungkasnya

Maka dari itu, pihaknya menggelar diskusi film tentang Cinta Indonesia dengan makna Bhineka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda tapi tetap satu. “Ada pemahaman hari ini kalau perbedaan itu adalah sesuatu hal yang aneh, padahal berbeda itu bukan hal yang aneh, sama seperti berpikir beda tidak aneh karena Tuhan menciptakan kita berbeda-beda tapi bahwa kita harus menyakini Indonesia harus kita rawat, di Sumsel suku banyak, bahasa banyak dan itu kekayaan kita,” pungkasnya.

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hadiri Launching Sumsel United, Herman Deru: Harapan Baru Sepak Bola Sumatera Selatan

15 Juni 2025 - 21:26 WIB

Liga Futsal Nusantara Zona Sumsel 2025 Resmi Dibuka, Siap Lahirkan Talenta Muda Futsal Sumsel

31 Mei 2025 - 11:12 WIB

Timnas Lolos Babak 16 Besar Piala Asia, Wapres: Patut Disyukuri

27 Januari 2024 - 22:31 WIB

Gelar Kongres Biasa, AFP Sumsel Hasilkan Lima Rekomendasi 

27 Januari 2024 - 22:13 WIB

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Turun Tangan, Sriwijaya FC Telah Miliki Manajemen Baru

24 Januari 2024 - 14:01 WIB

Trending di Sport