Urban ID - Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate di level 6%. Selain itu suku bunga deposit facility 5,25% dan lending facility 6,75%.
1. Indikator global
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan indikator kondisi global yang lebih ramah bagi prospek aliran modal masuk asing membuat suku bunga acuan masih ditahan.
BI melihat Fed Fund Rate (FFR) diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun dan tahun depanN sehingga belum akan dilakukan.
2. Dorong ekspor
Indikator pertumbuhan ekonomi cukup baik didorong oleh konsumsi dan investasi. Namun, BI memandang permintaan domestik masih perlu diperkuat agar PDB terus meningkat.
“FFR tidak jadi naik, tapi ekonomi global menurun sehingga kita perlu mendorong ekspor,” ujar Perry
3. Inflasi masih terjaga
Soal inflasi BI optimis masih sesuai dengan sasaran yakni 3,5% plus minus 1%. Posisi rupiah yang bergerak pada kisaran Rp 14.200-14.000 per dolar AS dinilai cukup stabil.
4. Cadangan devisa
Cadangan devisa RI periode Maret 2019 US$ 124,5 miliar. Saat ini BI juga masih melihat risiko kenaikan defisit transaksi berjalan pada kuartal kedua akibat faktor musiman didorong oleh pembayaran bunga dividen.
“Musiman pada kuartal II/2019, defisit transaksi berjalan memang bergerak naik, tapi kami pastikan akan di bawah 3%,” kata Perry.
5. Pantau stabilitas eksternal
Di sisi lain, Perry menegaskan pihaknya akan memantau stabilitas eksternal pada bulan-bulan berikutnya untuk memastikan neraca pembayaran keseluruhan dapat surplus. “Kami ingin pastikan pada kuartal II/2019, neraca pembayaran akan surplus,” tegasnya.