Urban ID - Video viral surat suara yang sudah dicoblos kini menuai polemik publik. Perekam menginformasikan adanya buntelan kantong plastik hitam yang berisi surat suara Pemilu 2019.
Dilansir Liputan6.com, surat suara itu ditemukan di sebuah ruko di Selangor, Malaysia. Informasi ini ditemukan oleh pengawas Pemilu di Malaysia.
Lewat video tersebut terungkap ada temuan surat suara yang sudah tercoblos paslon capres-cawapres 01. Selain itu, ada pula surat suara pileg yang telah dicoblos untuk caleg DPR dari Partai Nasdem.
1. Bawaslu Desak KPU
Bawaslu memintan mendesak KPU untuk mengevaluasi proses pemungutan suara di Malaysia. Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar mengatakan, pihaknya membuat rekomendasi untuk menghentikan sementara pemungutan suara di seluruh wilayah Malaysia setelah adanya temuan surat suara tercoblos di Malaysia.
“Jadi kami akan meminta KPU menghentikan pemungutan suara di Seluruh Malaysia untuk sementara sampai duduk perkara dari temuan tersebut jelas,” tutur Fritz.
2. Terima Aduan Relawan
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Malaysia, Yaza Azzahara Ulyana mengungkap, kronologis surat suara tercoblos di wilayah tugasnya. Dia mengaku, temuan tersebut berasal dari Relawan Sekber Satgas BPN Prabowo-Sandiaga (Padi) di Malaysia.
“Pada pukul 12.48 waktu setempat kami menerima aduan dari seorang relawan sekber, satgas BPN Padi Malaysia yang bernama Parlaungan melalui pesan WhatsApp. Bahwa ada dugaan penyeludupan surat suara yang dilakukan oleh oknum tertentu,” kata Yaza.
3. Tersimpan 20 Boks Surat Suara
Saat tiba di lokasi, pihaknya menemukan surat suara yang tersimpan di dalam 20 buah (boks), 10 kantong plastik, dan 5 karung goni berwarna putih dengan tulisan Pos Malaysia.
“Diperkirakan jumlah surat suara yang berada di lokasi pertama (itu) 10-20 ribu buah,” jelas Yaza.
Berdasar sampel surat suara pilpres yang dibuka, telah tercoblos pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin.
Sedangkan, surat suara pemilihan legislatif (pileg) sudah dicoblos untuk Partai Nasdem dengan caleg DPR RI dari partai yang sama bernomor nomor urut 3.
Sekitar pukul 13.30 waktu setempat, sebanyak enam anggota Polis Diraja Malaysia (PDRM) perwakilan Sungai Tangkas datang ke lokasi.
4. Surat Diserahkan ke Kedutaan Besar
Berdasarkan keterangan PDRM, temuan surat suara itu diminta diserahkan ke pihak kedutaan besar. Sementara lokasi penyimpanan disegel dengan garis polisi.
Berselang satu jam, pukul 14.30 waktu setempat, Panwaslu Kuala Lumpur kembali menerima informasi dari Satgas BPN Padi tentang temuan serupa di lokasi berbeda.
5. Panwaslu Malaysia menemukan 158 karung
Lokasi kedua berada di sebuah rumah di kawasan Bandar Baru Bangi, Selangor. Sesampainya di lokasi kedua, Panwaslu Malaysia menemukan 158 karung yang diduga berisi surat suara. Masing-masing karung itu diduga berbobot 216 kg-230 kilogram.
“Surat suara kami temukan itu (kembali) dicoblos untuk capres 01 dengan Caleg DKI Dapil 2 Nasdem Nomor urut 2. Selain itu, juga beberapa lembar surat suara tercoblos untuk caleg Demokrat nomor urut 3. Jumlah keseluruhan surat suara di dua lokasi berjumlah 40-50 ribu surat suara,” tutur Yaza.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI akan mengirimkan tim guna menyelidiki dugaan surat suara tercoblos di Malaysia. Tim tersebut akan diberangkatkan pada Jumat 12 April 2019 besok.
6. Pencoblosan di tempat Khusus
Untuk memastikan keamanan surat suara yang telah dicoblos oleh WNI di luar negeri pada Pemilu 2019, Ketua Bawaslu RI Abhan meminta Kedutaan Besar RI (KBRI) atau Konsulat Jenderal RI (KJRI) di negara-negara yang melaksanakan pemungutan suara Pemilu Indonesia untuk menyediakan tempat khusus dan aman.
“Saya meminta kepada KBRI atau KJRI kiranya bisa menyediakan tempat yang aman buat penyimpanan surat suara Pemilu 2019 yang telah tercoblos pascapemungutan suara, dan bila perlu harus dipantau CCTV,” ujar Abhan dalam video conference (vidcon) antara Bawaslu RI dengan Panwaslu LN, Kamis, 11 April 2019.
Abhan menambahkan, dengan disediakannya tempat khusus surat suara yang telah tercoblos dan dibantu pemantauan CCTV, maka kepercayaan publik akan tetap utuh terhadap penyelenggara pemilu. (enno)